Kudus – Provinsi Jawa Tengah menempati posisi kelima untuk pasien skizofrenia di wilayah tersebut. Data yang diambil dari Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa sekitar 8,7% penduduk menderita skizofrenia. Skizofrenia merupakan masalah gangguan jiwa yang menyebabkan pasien mengalami gejala halusinasi, delusi, penarikan diri dari lingkungan sosial, pengabaian diri, dan kehilangan motivasi. Pasien skizofrenia tidak dapat membedakan antara realita dan khayalan.

Skizofrenia dapat menyebabkan halusinasi, delusi, dan gangguan berpikir yang menyebabkan kelainan perilaku dan berbicara. Hal ini dapat menyebabkan pengidap skizofrenia kehilangan fungsinya sebagai manusia secara utuh akibat gangguan berpikir dan motorik. Seorang penderita skizofrenia memerlukan perawatan seumur hidup.

Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk membantu pasien skizofrenia adalah dengan memberikan terapi kognitif. Terapi kognitif adalah terapi terstruktur jangka pendek yang menggunakan kerja sama aktif antara pasien dan ahli terapi untuk mencapai tujuan terapetik. Teknik ini berorientasi terhadap masalah yang sedang dihadapi saat ini dan sekaligus pemecahannya.

Tim dosen Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) bersama mahasiswa keperawatan UMKU memberikan terapi kognitif bagi pasien skizofrenia. Kegiatan ini dilaksanakan di Jalma Sehat Kudus yang merupakan salah satu pusat rehabilitasi mental di Kecamatan Jekulo kabupaten Kudus.

Kegiatan dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2023. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepatuhan minum obat bagi pasien skizofrenia sehingga pasien dapat segera pulih dan dapat kembali ke beraktivitas secara normal di masyarakat.

Menurut Anny Rosiana Masithoh, M.Kep.Sp.Kep.J sebagai ketua Tim Peneliti Hibah RisetMu UMKU sekaligus wakil rektor III, terapi kognitif dapat digunakan untuk meningkatkan kepatuhan pasien skizofrenia untuk minum obat agar segera dapat kembali ke keluarga. Beliau juga berharap raihan ini dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Kegiatan ini juga merupakan realisasi dari pemerolehan dana hibah dari RisetMu Majlis Diktilitbang Muhammadiyah tahun anggaran 2022/2023. Tim peneliti berharap bahwa hasil penelitian mereka dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan dapat menjadi sumbangan bagi peningkatan kualitas hidup pasien skizofrenia.

Terapi kognitif juga dapat digunakan untuk membantu pasien skizofrenia dalam hal pengembangan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir yang lebih baik. Dalam melakukan terapi kognitif, tim peneliti UMKU dan mahasiswa keperawatan UMKU bekerja sama untuk mencapai tujuan terapetik. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan masalah yang sedang dihadapi pasien skizofrenia saat ini dan mencari pemecahannya.

Terapi kognitif tidak hanya membantu pasien skizofrenia dalam meningkatkan kepatuhan mereka terhadap obat-obatan, tetapi juga membantu mereka dalam pengembangan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir yang lebih baik. Dalam terapi kognitif, pasien didorong untuk memahami dan mengidentifikasi pola pikir yang tidak sehat serta cara untuk menggantinya dengan pola pikir yang lebih sehat.

Selain itu, terapi kognitif juga dapat membantu pasien skizofrenia dalam mengatasi perasaan takut, khawatir, dan cemas yang seringkali menjadi gejala dari gangguan mental. Dalam terapi kognitif, pasien diajarkan cara untuk mengelola perasaan tersebut agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.

Meskipun terapi kognitif dapat membantu pasien skizofrenia dalam mengatasi gejala dan memperbaiki kualitas hidup mereka, namun hal ini bukanlah satu-satunya cara untuk mengobati skizofrenia. Pengobatan skizofrenia juga meliputi pemberian obat-obatan yang sesuai dengan gejala yang dialami oleh pasien.

Namun demikian, pengidap skizofrenia seringkali sulit untuk minum obat secara teratur dan konsisten. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya gejala yang lebih parah dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, terapi kognitif dapat menjadi salah satu alternatif yang efektif untuk membantu pasien skizofrenia dalam meningkatkan kepatuhan mereka terhadap obat-obatan.

Dalam melakukan terapi kognitif, tim peneliti UMKU dan mahasiswa keperawatan UMKU juga berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental dan pengobatan gangguan mental seperti skizofrenia. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi contoh bagi lembaga-lembaga kesehatan lainnya dalam memberikan perawatan dan terapi bagi pasien skizofrenia.

Dalam menjalankan kegiatan terapi kognitif, tim peneliti UMKU dan mahasiswa keperawatan UMKU juga berupaya untuk menjaga kualitas dan profesionalitas terapi yang diberikan kepada pasien. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan etika dan standar praktik terapi yang berlaku, serta memastikan bahwa terapi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.

Dalam upayanya untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien skizofrenia, tim peneliti UMKU dan mahasiswa keperawatan UMKU juga berharap dapat terus mengembangkan penelitian dan terapi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien skizofrenia dan memberikan kontribusi bagi kemajuan dunia kesehatan mental.

Selain itu, penting bagi pemerintah dan lembaga-lembaga kesehatan untuk meningkatkan akses dan ketersediaan pelayanan kesehatan mental bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah yang terpencil atau sulit dijangkau. Hal ini dilakukan dengan memperluas jangkauan layanan kesehatan mental, meningkatkan kualitas layanan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental.

Dalam melakukan terapi kognitif, tim peneliti UMKU dan mahasiswa keperawatan UMKU juga berupaya untuk melibatkan keluarga pasien skizofrenia dalam proses perawatan dan terapi. Hal ini dilakukan dengan memberikan edukasi dan dukungan kepada keluarga pasien, sehingga mereka dapat membantu pasien dalam meningkatkan kepatuhan terhadap obat dan mengatasi gejala skizofrenia yang dialaminya.

Dalam melibatkan keluarga pasien skizofrenia, tim peneliti UMKU dan mahasiswa keperawatan UMKU juga berupaya untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap pasien skizofrenia. Hal ini dilakukan dengan memberikan pemahaman kepada keluarga pasien tentang penyebab dan gejala skizofrenia, serta cara untuk membantu pasien dalam mengatasi gangguan mental yang dialaminya.

Dalam upayanya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien skizofrenia, tim peneliti UMKU dan mahasiswa keperawatan UMKU juga berupaya untuk mengembangkan terapi kognitif yang lebih efektif dan efisien. Hal ini dilakukan dengan melakukan penelitian dan pengembangan teknik terapi kognitif yang lebih terstruktur dan terarah, serta mengkombinasikan terapi kognitif dengan terapi lain yang lebih holistik.

Dalam mengembangkan terapi kognitif, tim peneliti UMKU dan mahasiswa keperawatan UMKU juga berupaya untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses terapi. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi atau platform digital untuk membantu pasien dalam mengakses terapi kognitif secara lebih mudah dan fleksibel.

Dalam menjalankan kegiatan terapi kognitif, tim peneliti UMKU dan mahasiswa keperawatan UMKU juga menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya akses dan ketersediaan obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, kurangnya dukungan dan pemahaman masyarakat terhadap kesehatan mental, serta kurangnya tenaga ahli dan fasilitas kesehatan mental yang memadai.

Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga-lembaga kesehatan, masyarakat, dan dunia akademik, dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan mental dan memberikan perawatan terbaik bagi pasien skizofrenia dan gangguan mental lainnya.