Penulis terkenal Leila S. Chudori memberikan motivasi serta kiat menulis kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam sebuah acara nonton bareng yang diadakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia bekerja sama dengan New Book Store UMM pekan lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Leila berbagi pengalaman menulisnya dan memberikan beberapa tips kepada para penulis muda untuk memperdalam dan memperluas wawasan dalam menciptakan karya fiksi. Saran-sarannya antara lain termasuk rajin membaca novel dari penulis terkemuka, menonton film, dan mengembangkan imajinasi untuk menemukan ide-ide baru. Setelah itu, penting untuk menuliskan segala yang ditemukan dalam proses berpikir.

Leila juga menekankan agar mahasiswa tidak merasa bosan dalam menciptakan karya baru, baik itu berupa tulisan, film, produk, atau hal lainnya. Dia mengingatkan bahwa sebuah karya akan tetap abadi, terutama di era digital ini di mana segala informasi dapat terekam dengan baik.

Dalam memberikan motivasi, Leila membagikan kebiasaannya menyisihkan waktu pada hari Sabtu dan Minggu untuk menulis naskah. Dia menekankan bahwa meskipun waktu terbatas, ia selalu menyempatkan diri untuk menulis. Leila berpesan kepada para mahasiswa yang masih muda dan memiliki banyak waktu luang agar memanfaatkan waktu tersebut dengan baik, menciptakan karya-karya baru yang dapat menggugah.

Leila S. Chudori juga menjelaskan bahwa novelnya yang dirilis pada tahun 2017 terinspirasi dari kisah keluarga korban tragedi tahun 1998. Meskipun dalam novelnya, ia mengubah perspektif menjadi kisah fiksi, tetapi tetap mempertahankan makna dan esensi dari kisah nyata tersebut. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi novel yang ditulisnya.

Dengan antusiasme, Leila berbagi latar belakang dari novelnya, menjelaskan bahwa ia mengambil sudut pandang para korban, terutama ibu korban yang merasakan dampak tragedi saat anaknya terlibat dalam peristiwa tersebut. Menurutnya, korban tidak hanya mereka yang langsung terlibat di lapangan, tetapi juga keluarga yang menunggu di rumah dan merasakan atmosfer kengerian tragedi tersebut.