Penerapan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) telah menjadi tren di industri otomotif saat ini. Pabrikan kendaraan dari Asia hingga Eropa tengah berlomba-lomba untuk menyematkan fitur-fitur AI pada produk mereka. Hal ini dilakukan baik sebagai upaya peningkatan performa kendaraan maupun sebagai nilai tambah untuk menarik minat konsumen.

Menurut pakar Teknologi Informasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ridi Ferdiana, penerapan AI dalam dunia otomotif perlu memperhatikan aspek utama yaitu keandalan dan keselamatan. Ridi menjelaskan bahwa keandalan dan keselamatan menjadi prioritas utama dalam mewujudkan penerapan AI yang bertanggung jawab. Salah satu contohnya adalah kemampuan AI untuk mengantisipasi kegagalan sistem pada kendaraan otonom yang dapat menyebabkan kecelakaan.

Ridi juga mengungkapkan bahwa penerapan AI pada dunia otomotif saat ini dapat dikategorikan ke dalam tiga tingkatan, yaitu foundational, comprehensive, dan advanced. Penerapan pada tingkatan foundational dapat dilihat dalam aspek reactive, seperti kemampuan stir mobil untuk meluruskan diri saat melewati marka jalan. Selain itu, penerapan AI juga dapat dilihat dalam aspek limited, misalnya kemampuan mobil untuk membatasi kecepatannya berdasarkan pengenalan tanda kecepatan lalu lintas.

Dengan semakin berkembangnya teknologi kecerdasan buatan, diharapkan industri otomotif dapat terus menghadirkan fitur-fitur inovatif yang dapat meningkatkan pengalaman berkendara sekaligus menjaga keamanan pengguna.