Makassar, Sulawesi Selatan – Pada Minggu (17/12), ribuan mahasiswa dari 12 kampus terkemuka di Makassar menggelar aksi mimbar demokrasi di halaman Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE AMKOP). Dalam tindakan protes ini, mahasiswa menggunakan topeng Guy Fawkes sebagai simbol perlawanan terhadap kondisi politik terkini.

Inisiator aksi mimbar demokrasi, Aspar Muin, menekankan bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90/PUU-XXI/2023 telah mengejutkan publik. Putusan tersebut dianggap melanggar aturan, dan setelahnya, Anwar Usman dicopot dari posisinya sebagai Ketua MK karena dianggap melanggar etik berat.

Aksi ini tidak hanya melibatkan mahasiswa, tetapi juga sopir angkot, tukang becak, pengendara bentor, serta komunitas Vespa dan organisasi tunarungu. Seniman mural dan bank ternama di Kota Daeng, seperti Kapal Udara dan Makassar Uye, juga turut serta dalam kegiatan ini. Para peserta, termasuk sopir angkot dan bentor, diberikan topeng V for Vendetta oleh AMPDS sebagai simbol perlawanan. Selain itu, tokoh-tokoh publik diundang untuk memberikan orasi kebangsaan di panggung rakyat ini.

Mimbar bebas ini menjadi ajang orasi dan penampilan seniman, dengan AMPDS membagikan topeng Guy Fawkes dan stiker kepada peserta sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan demokrasi ini. Aksi ini mencerminkan kekhawatiran dan ketidakpuasan terhadap putusan MK, menciptakan ruang bagi berbagai elemen masyarakat untuk bersatu dalam penolakan terhadap keadaan politik yang dianggap tidak adil.