Berita terbaru menyebutkan bahwa menjadi seorang dosen tidaklah mudah untuk dicapai oleh setiap orang. Seiring dengan waktu, profesi ini memerlukan proses panjang untuk mendapatkan gelar yang dibutuhkan. Namun, terdapat dosen-dosen asal Indonesia yang telah berhasil mengajar di beberapa universitas top luar negeri, bahkan berhasil meraih prestasi dan temuan bermanfaat untuk masyarakat.

Dalam sebuah laporan dari akun Instagram @kobieducation, disebutkan bahwa ada empat dosen asal Indonesia yang mengajar di kampus top luar negeri. Keempat dosen tersebut memiliki latar belakang dan bidang keahlian yang berbeda-beda, namun semuanya telah sukses mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

Ismail Fajrie Alatas

Seorang Assistant Professor Antropologi di New York University. Ismail Fajrie Alatas adalah suami dari politikus muda Tsamara Amany. Ismail telah beberapa kali menjadi bagian dari penerimaan mahasiswa untuk S2 dan S3 di NYU.

Agus Pulung Sasmito

Seorang Associate Professor di Mcgill University, Kanada jurusan Teknik Pertambangan. Agus merupakan kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah, dan ia juga merupakan alumni kampus terbaik di Asia yaitu National University of Singapore. Ia pernah menjadi Awardee beasiswa ASEAN University Network.

Prof. Dr.-Ing Hendro Wicaksono

Seorang professor di bidang Industrial Engineering. Walaupun terhitung masih muda, yaitu baru menginjak 38 tahun, Hendro telah menggapai banyak sekali prestasi seperti menjadi teacher of the year dan menjabat Head of Research Group for Intelligent Data Management for Industry 4.0 di Jacobs Bremens University.

Prof. Dr. Taufik, BS, MS

Yang mengajar di Director of Electric Power of Institute, California Polytechnic State University. Selama berkarir, ia telah mengembangkan risetnya di berbagai tempat yang akhirnya berhasil mendapatkan dua paten. Selain itu, ia juga mendapat Distinguish Scholarship Award yang hanya diberikan kepada dosen terpilih berdasarkan kriteria penelitiannya.

Kepiawaian keempat dosen di atas membuktikan bahwa masyarakat bangsa kita juga bisa berkarier dan berprestasi di luar negeri. Tak terhitung banyaknya alumni universitas top dunia yang berasal dari Indonesia, terutama dari bidang sains dan teknologi. Saat ini, semakin banyak orang yang mulai berminat untuk menempuh pendidikan di luar negeri. Tidak hanya untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas diri agar lebih siap dalam menghadapi persaingan global.

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam berkarier di luar negeri, seperti kemampuan bahasa, keahlian, kualitas pendidikan, jaringan, dan kemampuan adaptasi.