Tim dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) telah berhasil menciptakan sebuah inovasi yang sangat berpotensi dalam industri peternakan ayam komersial. Mereka mengembangkan sediaan bioprotektan yang mengandung isolat Bacillus Subtilis dan Bacillus Coagulans, yang mampu mengurangi ketergantungan peternak pada antibiotik serta meningkatkan produksi ayam yang berkualitas.

Dalam sebuah wawancara, Profesor Dr. Iwan Sahrial Hamid, drh., MSi., menjelaskan bahwa probiotik yang mengandung kedua jenis bakteri tersebut dapat memberikan perlindungan efektif terhadap gangguan penyakit pada ayam. Hal ini menunjukkan potensi besar dari inovasi ini dalam meningkatkan kesehatan dan kinerja ayam komersial.

Selain perlindungan terhadap penyakit, probiotik ini juga membantu mempercepat pertumbuhan ayam serta meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim FKH UNAIR, diketahui bahwa ayam yang diberi suplemen probiotik ini memiliki daya cerna pakan yang lebih baik. Hal ini berdampak pada efisiensi dan efektivitas penggunaan pakan, sehingga mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas pakan yang diberikan kepada ayam.

Untuk mengembangkan inovasi ini, tim FKH UNAIR bekerja sama dengan FKH Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dan PT Centra Biotech Indonesia. Kolaborasi ini memungkinkan mereka untuk menggabungkan pengetahuan dan sumber daya yang diperlukan guna menghasilkan produk probiotik yang unggul dan berkualitas tinggi.

Kelebihan utama dari produk probiotik ini adalah ramah lingkungan. Dalam sebuah era yang semakin peduli terhadap kelestarian lingkungan, produk ini menjadi alternatif yang menarik bagi peternak dalam mengurangi penggunaan antibiotik yang berpotensi mencemari lingkungan. Dengan penggunaan produk ini, peternak dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan kesehatan dan produktivitas ayam.

Produk probiotik yang dikembangkan oleh tim FKH UNAIR ini tidak hanya terbatas pada ayam komersial. Mereka juga berencana untuk mengembangkannya dalam industri peternakan lainnya seperti ruminansia, pertanian, dan perikanan. Hal ini membuka peluang baru bagi peternak di berbagai sektor untuk mengoptimalkan kinerja hewan ternak mereka serta meningkatkan keuntungan yang didapatkan.

Meskipun penggunaan obat kimia pada ayam tidak bisa diabaikan begitu saja, hadirnya inovasi ini memberikan harapan baru bagi industri peternakan. Produk probiotik yang dikembangkan oleh tim FKH UNAIR diharapkan dapat menjadi titik awal perubahan menuju pengurangan penggunaan antibiotik yang berlebihan dan berpotensi merugikan kesehatan manusia.

Dalam aspek pemasaran, produk ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama para peternak. Produk ini dapat meningkatkan produktivitas ternak mereka dan pada saat yang sama, juga meningkatkan daya tahan tubuh hewan ternak.

Dalam dunia peternakan ayam, perhatian terhadap kesehatan dan kualitas produksi ayam sangatlah penting. Penggunaan antibiotik secara berlebihan telah menjadi masalah yang serius dalam industri ini. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan resistensi terhadap antibiotik pada bakteri patogen, yang mengakibatkan efektivitas pengobatan menjadi berkurang. Oleh karena itu, menciptakan alternatif yang lebih aman dan efektif untuk menjaga kesehatan ayam merupakan langkah yang sangat diperlukan.

Produk probiotik ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penggunaan antibiotik. Pertama, probiotik berperan sebagai bakteri baik yang secara alami ada di dalam saluran pencernaan ayam. Dengan memberikan suplemen probiotik, populasi bakteri baik dapat ditingkatkan, yang pada gilirannya dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang berpotensi menyebabkan penyakit.

Kedua, probiotik ini juga berperan dalam meningkatkan daya cerna ayam. Ayam yang memiliki daya cerna pakan yang baik dapat memanfaatkan nutrisi dengan lebih efisien, sehingga meningkatkan pertumbuhan dan produksi mereka. Dalam jangka panjang, ini dapat mengurangi biaya pakan dan meningkatkan efisiensi dalam usaha peternakan.

Selain itu, produk ini memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Penggunaan antibiotik dalam peternakan ayam komersial dapat mengakibatkan residu antibiotik yang berpotensi mencemari lingkungan air dan tanah. Dengan mengurangi ketergantungan pada antibiotik melalui penggunaan probiotik, peternak dapat berkontribusi pada kelestarian lingkungan serta menjaga kualitas sumber daya alam.

Dalam pemasaran produk ini, penting untuk menyadari bahwa konsumen semakin peduli terhadap kualitas dan keamanan pangan. Produk yang ramah lingkungan dan bebas dari residu antibiotik tentu akan menjadi pilihan yang lebih menarik bagi konsumen. Oleh karena itu, strategi pemasaran yang menekankan keunggulan produk probiotik dalam hal keamanan pangan dan keberlanjutan lingkungan dapat menjadi kunci sukses dalam memperluas pangsa pasar.

Selain itu, kerja sama dengan FKH Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dan PT Centra Biotech Indonesia juga memberikan keuntungan bagi pengembangan produk ini. Melalui kolaborasi ini, sumber daya dan pengetahuan dapat saling terintegrasi, memperkuat inovasi dan mempercepat proses pengembangan produk.

Secara keseluruhan, inovasi yang dilakukan oleh tim FKH UNAIR dalam mengembangkan probiotik untuk ayam komersial sangatlah menjanjikan. Produk ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan bagi ayam dan peternak, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan.