Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadhan, umat muslim di seluruh dunia merayakan hari raya Idul Fitri. Namun, perayaan tersebut tidak berarti akhir dari ibadah yang harus dilakukan. Masih ada anjuran untuk berpuasa sunnah selama enam hari di bulan Syawal. Anjuran ini bersumber dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” Puasa Syawal memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi umat muslim yang melakukannya.

Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surabaya, M Febriyanto Firman Wijaya, menyampaikan beberapa keutamaan puasa Syawal. Pertama, puasa sunnah menjadi perisai dari api neraka. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri, bahwa barang siapa berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka selama 70 tahun.

Kedua, berpuasa selama enam hari di bulan Syawal akan mendapat pahala puasa selama satu tahun penuh. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, bahwa barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. Selain itu, bagi orang yang berbuat satu kebaikan, maka baginya akan diberikan sepuluh kebaikan semisal.

Ketiga, malaikat akan bersholawat atas orang yang berpuasa. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abi Qatadah, bahwa ada seseorang bertanya kepada Nabi SAW bagaimana pendapat anda tentang puasa Arafah? Nabi SAW menjawab bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang tersisa. Kemudian orang tadi bertanya lagi tentang puasa Asyura’, dan Nabi SAW menjawab bahwa puasa Asyura’ dapat menghapus dosa yang telah lalu.

Maka keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat muslim untuk melakukan puasa Syawal. Pelaksanaannya pun tidak ada ketentuan khusus, bisa dilakukan berurutan langsung enam hari atau acak. Puasa Syawal dilaksanakan antara tanggal 2 sampai dengan 30 Syawal dan cara pelaksanaannya bisa dengan berturut-turut, atau secara terpisah-pisah.

Tidak hanya itu, puasa Syawal juga dapat membantu mengembangkan kebiasaan puasa pada bulan-bulan lain di luar bulan Ramadhan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, bahwa puasa sunnah selama bulan Syawal merupakan salah satu cara untuk memperbanyak ibadah dan amalan di luar bulan Ramadhan.

Ketiga keutamaan tersebut menjadikan Puasa Syawal sebagai salah satu amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Selain itu, Puasa Syawal juga merupakan salah satu cara untuk memperbaiki diri setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan.

Puasa Syawal juga menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Sebab, ketika seseorang menjalankan puasa, ia tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari hal-hal yang dapat merusak ketaqwaannya.

Selain itu, menjalankan Puasa Syawal juga dapat membantu seseorang untuk memperkuat keimanan dan meraih keberkahan dalam hidupnya. Dalam Islam, keberkahan dianggap sebagai salah satu rahmat dari Allah SWT yang dapat membawa berbagai macam kebaikan dan kemudahan dalam hidup.

Mendapatkan keberkahan dapat diwujudkan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan menjalankan Puasa Syawal. Dengan menunaikan amalan ini, seseorang akan mendapatkan berbagai macam keutamaan yang telah dijelaskan sebelumnya.

Namun, tidak hanya itu saja. Menjalankan Puasa Syawal juga dapat membantu seseorang untuk memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia. Sebab, dengan menahan diri dari makan dan minum selama beberapa jam, seseorang akan merasakan bagaimana rasanya menjadi orang yang membutuhkan.

Hal ini dapat membantu seseorang untuk lebih memahami kondisi orang-orang yang kurang beruntung, dan mendorongnya untuk lebih banyak berbuat kebaikan bagi sesama.

Namun, agar amalan Puasa Syawal dapat memberikan keutamaan yang maksimal, maka perlu dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas. Selain itu, seseorang juga perlu mengimbangi amalan tersebut dengan melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi sesama.

Dalam Islam, kebaikan dan kemuliaan bukan hanya dapat diraih melalui amalan-amalan ritual semata, tetapi juga melalui perilaku dan sikap yang baik terhadap sesama manusia. Oleh karena itu, selain menunaikan Puasa Syawal, seseorang juga perlu memperbanyak amalan-amalan kebaikan lainnya seperti sedekah, shalat, dan berbagai macam ibadah lainnya.

Dengan demikian, amalan Puasa Syawal bukanlah sekedar ritual semata, tetapi juga menjadi salah satu cara untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, marilah kita memperbanyak amalan-amalan kebaikan di bulan Syawal ini, dan memanfaatkannya sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas hidup kita dan mendapatkan rahmat serta keberkahan dari Allah SWT.