Sejumlah dosen dari Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR), telah meluncurkan sebuah inisiatif pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa-siswa SMKN 1 Bengkalis. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan tentang pemanfaatan tanaman pekarangan dalam pengelolaan kesehatan ikan di Balai Benih Ikan (BBI), Fakultas Pertanian.

Kegiatan berlangsung dari tanggal 10 hingga 16 September 2023 dan dipimpin oleh Dr. Jarod Setiaji, SPi. MSc, dengan partisipasi anggota lainnya, seperti Hajry Arief Wahyudy, SP. M.Agr.

Dr. Jarod Setiaji, sebagai ketua tim, menjelaskan bahwa kegiatan ini dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengembangan kepada Masyarakat UIR. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada siswa SMK tentang potensi tanaman pekarangan yang bisa digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang dapat menginfeksi ikan-ikan budidaya.

Menurut Jarod, solusi alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan kimia adalah menggunakan bahan alami dari tanaman yang memiliki senyawa antibakteri, seperti tanaman Matoa dan Kersen (ceri). Tanaman-tanaman ini dapat berperan sebagai bahan antibakteri yang ekonomis, mudah diperoleh, dan lebih ramah lingkungan.

Lebih lanjut, Jarod menjelaskan bahwa pengelolaan kesehatan ikan yang buruk dapat mengakibatkan ikan mudah terserang penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Hal ini dapat mengurangi produksi ikan secara signifikan. Penggunaan bahan kimia dan antibiotik dalam pengelolaan kesehatan ikan selalu menjadi pilihan, tetapi dapat memiliki dampak negatif pada ikan dan lingkungan, karena zat-zat tersebut dapat terakumulasi dalam tubuh ikan dan membuat mikroba menjadi resisten.

Tanaman Matoa (Pometia pinnata) memiliki sifat antibakteri, antioksidan, dan antimikroba. Di sisi lain, tanaman Kersen (Muntingia calabura) atau dikenal sebagai tanaman ceri memiliki beberapa sifat farmakologi yang meliputi antidiabetes, antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi. Kedua tanaman ini banyak tumbuh di pekarangan rumah, sehingga menjadi solusi yang menarik dan berkelanjutan. (Jas/M.nsr)