Surabaya, beritalima.com – Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) bekerja sama dengan Kelompok Mahasiswa B.5 telah melaksanakan program pengabdian masyarakat di RW.VII Kelurahan Dukuh Menanggal, Kecamatan Gayungan, Surabaya. Dalam program tersebut, Dr. Ir. Dwi Haryanta MS, Ir. Tatuk Tojibatus Sa’adah MP, dan Ir. Indarwati MS, tiga dosen UWKS, bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk mengimplementasikan pengelolaan limbah berbasis konsep ‘zero waste management’.

Dalam upaya tersebut, masyarakat diajari untuk membuat kompos limbah organik sebagai cara untuk mencapai tujuan ‘zero waste management’. Dwi mengungkapkan harapannya agar lingkungan di kampung tersebut tidak hanya bersih dan bebas dari sampah, terutama limbah dedaunan, tetapi juga menjadi lebih hijau dan subur melalui pemanfaatan limbah tersebut menjadi kompos organik. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu (14/5/2023).

Selain memberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos, warga juga diberikan tong bekas cat dengan tulisan “tempat sampah daun, KKN UWKS 2023” yang ditempatkan di depan rumah masing-masing. Setiap tong sampah dedaunan tersebut diperuntukkan bagi empat rumah. Selain itu, kantong sampah berbahan glangsing berukuran 1 kubik dengan kerangka besi juga ditempatkan di sekitar balai RT dan lapangan RW untuk mengumpulkan sampah. Proses pengolahan kompos dari limbah tersebut dilakukan di kantong sampah yang berada di lapangan RW.

Dwi menjelaskan bahwa metode pengomposan menggunakan metode d’Wijaya ini sangatlah mudah dilakukan. Pertama, dedaunan kering dipisahkan dari rantingnya dan dimasukkan ke dalam kantong besar yang telah disiapkan di lapangan RW. Selanjutnya, larutan EM4 yang telah dicampur dengan air dan gula ditambahkan ke dalam kantong tersebut sebelum ditutup rapat dan dibiarkan selama 90 hari. Setelah 90 hari, limbah dedaunan telah menjadi kompos yang siap digunakan untuk menyuburkan tanaman. Dwi berharap agar masyarakat terus melanjutkan kegiatan ini guna menjaga kebersihan dan kehijauan lingkungan sekitar.

Judiono, Ketua RW.VII Dukuh Menanggal, menyambut baik program pemberdayaan masyarakat ini. Dia mengungkapkan kegembiraannya karena lingkungan sekitar rumah warga menjadi lebih bersih dan tanaman tumbuh subur berkat kehadiran para dosen dan mahasiswa UWKS yang aktif membersihkan halaman rumah.

Akhmad Taufik, dari Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Kehumasan UWKS, menjelaskan bahwa RW.VII Dukuh Menanggal merupakan kampung ketiga yang menerima edukasi mengenai pembuatan pupuk kompos dari Dr. Ir. Dwi Haryanta MS dan dosen-dosen Fakultas Pertanian UWKS lainnya. Sebelumnya, program serupa juga telah dilakukan di RW.02 Kalirungkut, Perumahan Rungkut Harapan, Surabaya. Taufik menambahkan bahwa program pengabdian yang dilakukan oleh dosen-dosen UWKS umumnya berhasil dalam mendorong lingkungan di kampung-kampung yang mendapatkan edukasi menjadi lebih bersih dan hijau. Ia juga menyampaikan bahwa masyarakat yang berminat untuk mempelajari pembuatan kompos ini dapat menghubungi UWKS.

Melalui kegiatan ini, UWKS dan Kelompok Mahasiswa B.5 mencoba untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam mengelola limbah secara efektif dan menjaga kebersihan lingkungan. Konsep “zero waste management” menjadi landasan dalam pendekatan mereka, di mana limbah organik dapat diubah menjadi sumber daya yang berguna melalui pembuatan kompos. Selain memberdayakan masyarakat dalam pembuatan kompos, mereka juga memberikan tong bekas cat dan kantong sampah untuk memudahkan pengumpulan sampah dedaunan.

Proses pembuatan kompos dengan metode d’Wijaya yang digunakan dalam program ini terbukti efektif dan sederhana. Dedaunan kering dipisahkan dari rantingnya, kemudian dimasukkan ke dalam kantong besar di lapangan RW. Larutan EM4 yang telah dicampur dengan air dan gula ditambahkan untuk mempercepat proses pengomposan. Setelah ditutup rapat, limbah dedaunan dibiarkan selama 90 hari. Setelah periode tersebut, limbah dedaunan akan berubah menjadi kompos yang kaya akan nutrisi dan siap digunakan untuk menyuburkan tanaman.

Dalam program ini, partisipasi aktif dari masyarakat sangatlah penting. Tong bekas cat yang diberikan dengan tulisan “tempat sampah daun, KKN UWKS 2023” ditempatkan di depan rumah warga, sementara kantong sampah diletakkan di sekitar balai RT dan lapangan RW. Hal ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk membuang sampah dedaunan dengan tepat dan teratur.

Ketua RW.VII Dukuh Menanggal, Judiono, mengungkapkan rasa terima kasih kepada UWKS atas kehadiran dan kontribusinya dalam membersihkan lingkungan sekitar. Ia menyatakan bahwa warga sangat senang dengan program pemberdayaan masyarakat ini, karena lingkungan di sekitar rumah mereka menjadi lebih bersih dan tanaman tumbuh subur.

Melalui upaya yang dilakukan oleh UWKS dan Kelompok Mahasiswa B.5, diharapkan bahwa kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah dan pelestarian lingkungan dapat semakin meningkat di masyarakat. Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh yang menginspirasi kampung-kampung lain untuk mengadopsi praktik pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.

Dengan adanya kolaborasi antara institusi pendidikan dan masyarakat, diharapkan akan tercipta sinergi yang positif dalam upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. UWKS siap memberikan edukasi dan dukungan kepada masyarakat yang berminat untuk belajar tentang pembuatan kompos dan penerapan konsep “zero waste management”. Masyarakat dapat menghubungi UWKS untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan mengikuti program-program serupa.