Tim pengabdian dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menunjukkan keahlian dan kemampuan mereka dalam mengabdi masyarakat. Dalam suatu kegiatan pengabdian pada minggu ke-7 bulan Maret tahun 2023 di SMK Muhammadiyah Bangunjiwo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tim ini memfokuskan diri pada memotivasi para lulusan SMK dalam bidang tata busana untuk berani membuka usaha produksi jahit/konveksi yang akan sangat mendukung karir mereka.

Pengabdian tersebut merupakan bagian dari catur darma perguruan tinggi UMY yang mencakup pengabdian terhadap masyarakat. Adapun metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah melalui penyuluhan dan memberikan motivasi kepada siswa SMK Muhammadiyah Bangunjiwo untuk berani membuka usaha menjahit meskipun masih dalam skala yang kecil.

Kegiatan bersifat konstruktif dan membantu mereka yang membutuhkan terutama bagi lulusan SMK Muhammadiyah Bangunjiwo, khususnya jurusan tata busana. “Tujuan utama kami adalah untuk memberikan motivasi kepada lulusan SMK Muhammadiyah Bangunjiwo, khususnya jurusan tata busana untuk menjadi pengusaha jahit sendiri dan memberikan pemahaman dalam memilih konsumen sasaran, memilih produk, menentukan biaya produksi.” ujar Wihandaru, salah satu anggota tim pengabdian.

Adapun sasaran dari pengabdian yang dilakukan oleh tim pengabdian dosen ini adalah memberikan inspirasi dan wawasan kepada siswa jurusan tata busana dari SMK Muhammadiyah Bangunjiwo agar mereka dapat tergerak atau memiliki motivasi untuk membuka usaha produksi pakaian sendiri. Tim pengabdian ini merasa bahwa siswa jurusan tata busana dari SMK Muhammadiyah Bangunjiwo adalah orang yang potensial untuk membuka usaha produksi pakaian, karena kebanyakan dari mereka sudah memiliki mesin jahit dan juga hand phone (HP) yang digunakan untuk pemasaran.

Metode yang paling relevan dengan kondisi dan kebutuhan di SMK Muhammadiyah Bangunjiwo adalah memberikan penyuluhan tentang bagaimana memulai usaha hijab dengan modal kecil dan lebih mengutamakan kualitas produk dengan tarif yang lebih murah. Untuk membuktikan bahwa produk dengan harga murah juga memiliki kualitas yang baik, maka langkah yang ditempuh oleh tim pengabdian adalah dengan membuat contoh beberapa baju yang secara teknis sulit dikerjakan, dan contoh baju tersebut dipasarkan baik secara online maupun offline.

Pemasaran online dapat dilakukan dengan cara mengupload baju yang telah diproduksi pada media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Sedangkan pemasaran secara offline dapat dilakukan dengan mendatangi langsung calon konsumen, misalnya dengan mendatangi arisan atau pertemuan muda-mudi. Selain itu, para siswa yang ingin membuka usaha produksi pakaian juga dijelaskan mengenai bagaimana memilih konsumen yang diinginkan dan sesuai dengan pangsa pasar di lingkungan usahanya.

Penjelasan yang diberikan oleh tim pengabdian mengenai modal yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha produksi jahit/konveksi untuk kelompok pemula juga menjadi fokus dalam kegiatan pengabdian ini. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan aset yang sudah dimiliki, seperti mesin jahit dan HP yang dimiliki oleh lulusan SMK Muhammadiyah Bangunjiwo. Dalam pengabdian ini, tim pengabdian memberitahukan kepada para pelaku usaha produksi jahit/konveksi untuk memanfaatkan mesin jahit yang mereka miliki untuk memproduksi barang sedangkan HP untuk digunakan memasarkan barang atau pemasaran online.

Hal tersebut dilakukan karena pemasaran online memiliki beberapa keunggulan yaitu dapat menghemat biaya, memiliki jangkauan yang luas, tidak terikat dengan waktu, dan dapat menyampaikan banyak informasi. Pemasaran secara online juga dapat dilakukan dengan cara menjadi anggota market place yang telah ada, seperti Lazada, Shopee, dan Tokopedia. menggunakan strategy SEO harus didasarkan pada kata kunci yang relevan dan strategi pembuatan konten. Konten yang berkualitas dan sesuai dengan kata kunci yang di target akan meningkatkan peringkat di SERP dan membantu mempertahankan pembaca terkait yang di target.

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim pengabdian dosen juga menjelaskan bagaimana menentukan biaya produksi sebagai dasar untuk menentukan tarif jasa menjahit. Hal ini menjadi penting karena masih pemula, maka tarif yang ditentukan harus lebih murah dibandingkan dengan penjahit lain yang sudah lebih dikenal dan mempunyai konsumen tetap.

Dalam praktiknya, apabila para pelaku usaha produksi jahit/konveksi mampu membuat produk dengan biaya produksi yang lebih murah, maka dengan harga tarif yang murah, mereka tetap akan memperoleh laba yang lebih tinggi. Namun, jika para pelaku usaha produksi jahit/konveksi tidak mampu membuat produk dengan biaya produksi yang lebih rendah, maka mereka tetap akan memperoleh laba yang lebih rendah dan harus bersedia menerima kondisi tersebut.

Untuk memantau perkembangan usaha produksi jahit/konveksi yang dilakukan oleh siswa SMK Muhammadiyah Bangunjiwo, tim pengabdian dosen memberikan penugasan menghitung biaya produksi, tarif jasa menjahit dan harga jual produk yang disesuaikan dengan konsumen yang menjadi pelanggan.

Seluruh peserta yang hadir, termasuk kepala sekolah dan guru-guru SMK Muhammadiyah Bangunjiwo, khususnya jurusan tata busana sangat senang dengan pengabdian yang dilakukan oleh tim pengabdian dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. mereka berharap dapat terus bekerja sama untuk mengadakan kegiatan yang lain sebagai upaya untuk menambah bekal siswa siswi SMK Muhammadiyah Yogyakarta tentang bagaimana cara mereka dapat menjadi wirausaha yang handal. Dengan adanya pengabdian seperti ini, diharapkan para lulusan SMK tidak terhambat oleh kendala-kendala dalam memulai usahanya dan dapat memperoleh kesuksesan dalam menjalankan usaha produksi pakaian mereka.

Sebuah pengabdian kepada masyarakat, seperti yang dilakukan oleh tim pengabdian dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang terdiri dari Wihandaru Sotya Pamungkas, Prihati Yuniarlin, dan Sukardi dalam membantu memotivasi para lulusan SMK Muhammadiyah Bangunjiwo, khususnya jurusan tata busana, untuk memulai usaha produksi pakaian sendiri merupakan suatu upaya nyata yang dapat membuka peluang bagi para pelaku usaha produksi pakaian pemula untuk terjun ke dunia wirausaha. Kegiatan ini mendapatkan antusiasme yang sangat tinggi dari peserta, dan diharapkan ke depannya ada lebih banyak kegiatan seperti ini di lingkungan sekitar untuk mengoptimalkan potensi dan memajukan perkembangan bisnis lokal yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.