Menjelang datangnya hari raya Idul Fitri 1444 H, sebagian besar umat Muslim di Indonesia sudah mulai mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan selama perayaan tersebut. Libur lebaran yang biasanya berlangsung selama 7-10 hari menjadi waktu yang dinantikan bagi sebagian besar orang untuk bertemu dengan keluarga dan sanak saudara di kampung halaman. Meski begitu, momen ini juga kerap diidentikkan dengan konsumsi yang tinggi, karena masyarakat biasanya membelanjakan uangnya untuk membeli kebutuhan lebaran, seperti pakaian baru, kendaraan, dan kebutuhan mudik.

Namun, penting bagi setiap orang untuk tetap memiliki prioritas terkait pengeluarannya, terutama dalam memenuhi kewajiban keagamaannya. Hal ini juga disampaikan oleh Dosen Ekonomi Syariah UM Surabaya Fatkur Huda, yang membagikan 6 pengeluaran jelang lebaran yang harus menjadi prioritas bagi umat Muslim. Berikut adalah 6 pengeluaran jelang lebaran yang harus diprioritaskan:

Membayar Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap umat Muslim sebagai kewajiban dalam rangka memurnikan hati dari keegoisan dan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap yang kurang mampu. Zakat Fitrah biasanya dikeluarkan sebelum Idul Fitri, dan besarnya disesuaikan dengan harga beras yang berlaku di daerah masing-masing. Sementara itu, Zakat Mal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta yang dimiliki, baik dalam bentuk uang, emas, properti, dan lain sebagainya.

    Biaya Mudik

    Mudik menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan lebaran di Indonesia. Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, pulang kampung untuk bertemu dengan keluarga di kampung halaman menjadi suatu keharusan bagi sebagian besar orang. Oleh karena itu, biaya untuk kebutuhan mudik seperti tiket transportasi, makanan, dan oleh-oleh perlu dialokasikan dengan baik agar tidak mengganggu keuangan pribadi.

      Kebutuhan Makanan Lebaran

      Lebaran identik dengan silaturahmi dan berkumpul dengan keluarga besar. Oleh karena itu, dalam rangka menyambut tamu yang berkunjung ke rumah, seseorang perlu mempersiapkan kebutuhan makanan baik berupa kue maupun masakan lainnya. Namun, karena pengeluaran untuk kebutuhan makanan seringkali membengkak, maka disarankan untuk mensiasatinya dengan membuat kue dan masakan lebaran sendiri.

        Memperbaiki Kondisi Rumah

        Rumah yang bersih dan rapi menjadi hal yang penting dalam menyambut tamu di hari raya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk memperbaiki kondisi rumah, seperti membersihkan rumah, memperbaiki furniture, atau melakukan renovasi ringan.

          Membeli Pakaian Baru

          Meski bukan hal yang wajib, membeli pakaian baru menjadi tradisi yang cukup populer menjelang perayaan lebaran. Namun, memilih pakaian yang sesuai dengan kondisi keuangan dan kebutuhan adalah hal yang lebih penting daripada hanya sekadar mengikuti trend fashion. Memilih pakaian yang berkualitas dengan harga yang terjangkau bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menghemat pengeluaran.

            Menghidupkan Tradisi Sosial

            Selain kebutuhan material, momen lebaran juga menjadi waktu yang tepat untuk menghidupkan tradisi sosial, seperti berbagi dengan sesama, mengunjungi kerabat atau sahabat yang sakit, atau menghadiri acara perayaan yang diadakan oleh tetangga atau komunitas setempat. Tradisi sosial ini bisa memberikan kebahagiaan dan kepuasan yang lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan material.

              Meskipun memiliki prioritas yang berbeda-beda, tetap penting bagi setiap individu untuk mengatur pengeluaran dengan baik agar tidak terjebak dalam konsumsi yang berlebihan. Dalam rangka memperkuat kedisiplinan dan pengelolaan keuangan, berikut adalah beberapa tips yang bisa diikuti:

              1. Membuat anggaran keuangan

              Membuat anggaran keuangan bisa membantu seseorang dalam mengatur pengeluaran dan menghindari pemborosan. Dengan membuat anggaran, seseorang bisa melihat dengan jelas berapa pengeluaran yang harus dilakukan, berapa penghasilan yang diperoleh, dan berapa sisa yang bisa disimpan atau dialokasikan untuk kebutuhan lain.

              1. Menggunakan kartu debit atau e-wallet

              Menggunakan kartu debit atau e-wallet bisa membantu seseorang dalam mengontrol pengeluaran. Dengan menggunakan kartu debit atau e-wallet, seseorang bisa melihat dengan jelas berapa saldo yang tersisa dan berapa pengeluaran yang sudah dilakukan. Selain itu, transaksi menggunakan kartu debit atau e-wallet juga lebih aman dan praktis daripada membawa uang tunai.

              1. Memilih produk dengan harga terjangkau

              Memilih produk dengan harga terjangkau bisa membantu seseorang dalam menghemat pengeluaran. Membandingkan harga dan kualitas produk sebelum membeli juga bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menghindari pemborosan.

              1. Berbelanja dengan bijak

              Berbelanja dengan bijak juga menjadi kunci dalam menghindari konsumsi yang berlebihan. Memilih toko atau tempat belanja yang terpercaya, memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan, dan membandingkan harga dari beberapa tempat belanja bisa membantu seseorang dalam berbelanja dengan bijak.

              Dalam menghadapi momen lebaran yang identik dengan konsumsi yang tinggi, penting bagi setiap individu untuk memiliki prioritas dan mengatur pengeluaran dengan baik. Dengan demikian, momen lebaran bisa dijadikan sebagai waktu yang bermanfaat dalam memperkuat ikatan sosial, memperbaiki kondisi finansial, dan menjalankan kewajiban keagamaan.