Kota Sawahlunto, sebuah kota yang terletak di provinsi Sumatra Barat, dikenal sebagai kota tambang batu bara yang memiliki sejarah panjang. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, pemerintah setempat telah menetapkan Sawahlunto sebagai cagar budaya dengan tujuan mendorong sektor pariwisata. Dalam upaya mencanangkan Sawahlunto sebagai “Kota Wisata Tambang yang Berbudaya,” langkah-langkah baru pun telah diambil.
Terletak di antara tiga kabupaten, yakni Tanah Datar, Solok, dan Sijunjung, Kota Sawahlunto telah lama dikenal dengan tambang batu bara yang melimpah. Ini telah membentuk lanskap ekonomi masyarakatnya, dengan mayoritas penduduknya terlibat dalam sektor pertambangan, termasuk penduduk dari Desa Batu Tanjung di kecamatan Talawi.
Meskipun pertambangan merupakan pilar ekonomi yang kuat, Desa Batu Tanjung memiliki potensi luar biasa di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan. Dalam sebuah inisiatif yang mengeksplorasi potensi ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Andalas (KKN – PPM UNAND) bersama dengan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) KKN Unand, Bapak Fadli Irsyad, telah melakukan survei dan pendataan secara komprehensif terhadap potensi sektor pertanian di Desa Batu Tanjung.
Di desa ini, tidak hanya sawah yang dapat diandalkan, tetapi juga kebun jagung, jeruk nipis, kelapa, dan pinang yang tersebar di setiap dusun. Sektor peternakan juga memiliki peran penting dalam ekonomi desa ini, dengan pemeliharaan sapi, kerbau, ayam, dan kambing di seluruh dusun.
Kegiatan survei ini memiliki tujuan utama untuk mengumpulkan informasi aktual mengenai potensi sektor pertanian di setiap dusun. Dengan dukungan dari Bapak Fadli Irsyad, yang merupakan seorang dosen Fakultas Teknologi Pertanian Unand dan DPL KKN Unand, survei ini juga akan menciptakan pemetaan potensi sektor pertanian. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi sektor yang memiliki keunggulan dan dapat menjadi fokus pengembangan di Desa Batu Tanjung, baik itu pertanian, peternakan, perikanan, atau perkebunan.
Langkah awal dalam penentuan komoditi unggulan sektor pertanian Desa Batu Tanjung ini diharapkan dapat mendorong masyarakat desa untuk lebih aktif mengembangkan potensi di bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan. Ini akan menjadi langkah penting dalam mendiversifikasi ekonomi desa dan mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan.
Melalui kolaborasi dengan pemerintah desa, diharapkan akan ada program-program yang didesain untuk meningkatkan fasilitas-fasilitas yang mendukung pengembangan sektor pertanian. Langkah ini akan memberikan kontribusi positif dalam memajukan ekonomi lokal dan menciptakan peluang baru bagi masyarakat desa.
Tinggalkan Balasan