AICIS 2023: Rekontekstualisasi Fiqh untuk Kesetaraan dan Perdamaian yang Berkelanjutan

AICIS atau Annual International Conference on Islamic Studies adalah salah satu konferensi akademik Islam terbesar di dunia, diadakan setiap tahun oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Pada tahun 2023, AICIS membahas tentang tema yang sangat menarik, yaitu Rekontekstualisasi Fiqh untuk Kesetaraan dan Perdamaian yang Berkelanjutan. Tema ini menjadi penting karena dalam konteks yang semakin kompleks dan dinamis, pengembangan ilmu pengetahuan Islam menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Rekontekstualisasi Fiqh dapat menjadi solusi untuk menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks, di mana nilai-nilai keagamaan dan kepercayaan harus dipertimbangkan dengan cerdas agar dapat mendorong terwujudnya kesamaan derajat kemanusiaan dan perdamaian yang berkelanjutan.

Dalam konferensi AICIS 2023, banyak panelis yang hadir dan membahas berbagai topik menarik terkait dengan tema utama. Salah satunya adalah Dion Efrijum Ginanto, Ph.D., salah satu dosen UIN STS Jambi yang membahas topik Building Harmony through Multicultural Education: An Alternative Approach for Religious Discrimination at Schools in Indonesia. Dalam makalahnya, Dion Efrijum Ginanto membahas tentang pentingnya pendidikan multikultural untuk membangun harmoni di antara beragam agama dan kepercayaan di Indonesia. Pendidikan multikultural juga dapat menjadi pendekatan alternatif dalam mengatasi diskriminasi agama di sekolah-sekolah di Indonesia.

Selain itu, Nisaul Faddilah, Ph.D. juga menjadi panelis di AICIS 2023 dan membahas tentang Women’s Majelis Taklim and The Gradual Move Toward Gender Equality: A Study in Jambi Province. Dalam makalahnya, Nisaul Faddilah membahas tentang Majelis Taklim sebagai lembaga yang memainkan peran penting dalam membentuk identitas keagamaan perempuan di Indonesia. Studi kasus di Provinsi Jambi menunjukkan bahwa Majelis Taklim telah memberikan kontribusi positif dalam mengurangi kesenjangan gender dan mempromosikan kesetaraan gender di antara umat Islam di sana.

Partisipasi para panelis dari UIN STS Jambi di AICIS 2023 menunjukkan dukungan penuh dari universitas tersebut terhadap kegiatan akademik yang berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Selain menjadi panelis, Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. H. Suaidi.,MA.,Ph.D. juga ditunjuk sebagai chair pada panel, dan Wakil Rektor I, Dr. Rofiqoh, ME., ditunjuk sebagai discussant pada sesi panel.

Tentu saja, keikutsertaan para panelis dari UIN STS Jambi dalam AICIS 2023 merupakan bukti nyata bahwa universitas tersebut sangat serius dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan Islam. Selain itu, partisipasi mereka juga dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa untuk lebih aktif dalam kegiatan akademik, serta untuk mengejar karier di bidang akademik di masa depan.

Dalam AICIS 2023, tema utama yang diangkat adalah Rekontekstualisasi Fiqh for Equal Humanity and Sustainable Peace, yang merupakan sebuah gagasan yang sangat relevan dan penting dalam konteks Indonesia, di mana keberagaman agama dan budaya sangat kental. Konsep rekontekstualisasi ini merujuk pada proses pembaruan atau penyempurnaan pemahaman terhadap hukum Islam, yang sesuai dengan konteks zaman dan kondisi masyarakat yang ada saat ini.

Konsep rekontekstualisasi Fiqh menjadi semakin penting dalam menghadapi situasi sosial yang semakin kompleks di Indonesia, yang seringkali menimbulkan ketegangan antara kelompok agama yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi para akademisi dan praktisi Islam untuk terus mengembangkan pemahaman dan pengaplikasian Fiqh dalam konteks yang relevan dengan masyarakat saat ini.

Dalam AICIS 2023, para panelis dari UIN STS Jambi membahas beberapa topik yang sangat relevan dengan tema utama konferensi tersebut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Dion Efrijum Ginanto membahas tentang Building Harmony through Multicultural Education: An Alternative Approach for Religious Discrimination at Schools in Indonesia. Pendidikan multikultural memang sangat penting untuk membangun kesetaraan dan harmoni di antara berbagai agama dan kepercayaan di Indonesia, terutama di masa sekarang yang sangat pluralistis.

Sementara itu, Nisaul Faddilah membahas tentang Women’s Majelis Taklim and The Gradual Move Toward Gender Equality: A Study in Jambi Province. Studi kasus ini menunjukkan bahwa Majelis Taklim, sebagai lembaga agama yang berperan penting dalam membentuk identitas keagamaan perempuan, dapat memainkan peran yang signifikan dalam mempromosikan kesetaraan gender di antara umat Islam di Indonesia. Melalui pembahasan ini, diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi lembaga agama lainnya untuk ikut memperjuangkan hak-hak perempuan dalam masyarakat.

Selain itu, keikutsertaan Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. H. Suaidi.,MA.,Ph.D. sebagai chair pada panel, dan Wakil Rektor I, Dr. Rofiqoh, ME., sebagai discussant pada sesi panel, merupakan sebuah kehormatan yang besar bagi universitas tersebut. Ini menunjukkan dukungan penuh dari pihak universitas terhadap kegiatan akademik yang berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.