Universitas Brawijaya (UB) telah menyediakan sosok baru yang berbakat dalam pembuatan log. Dimas Fakhruddin, seorang dosen di Fakultas Vokasi universitas tersebut telah berhasil memasukin lima besar Sayembara Cipta Desain Logo Ibu Kota Nusantara (IKN). Logo yang dibuatnya dijuluki sebagai “rumah bagi masyarakat”, yang berarti dapat menciptakan sinergi yang berkelanjutan. Bentuk visual logo tersebut diambil dari proses transformasi pengembangan IKN yang sesuai dengan visi Indonesia pada tahun 2045.

Konsep logo ini diambil dari Tridaya, yaitu konsep cipta, rasa, dan karsa, dan karakter Indonesia sebagai negara maritim, agrikultur, dan keberadaan hutan serta lautan yang ada di Kalimantan. Logo dimaknai sebagai sebuah upaya untuk berkembang. Konsep logo ini disusun oleh Dimas Fakhruddin dan timnya. Dalam persiapan logo ini, ia dibantu oleh seorang researcher dan copy writer, serta dua orang desainer grafis. Setelah melalui proses diskusi dan pengembangan yang berlangsung selama sekitar empat bulan, logo ini telah berhasil mencapai posisi lima besar.

Tantangan terberat dalam pembuatan logo ini adalah bagaimana membuat desain yang relevan selama 20 tahun ke depan dan tetap terinspirasi dari Pancasila untuk menciptakan dan mewakili kelanjutan dan kebersamaan dalam bentuk segilima sebagai bentuk inti logo tersebut. Prosesnya sangat panjang dan memerlukan pemikiran yang matang agar logo yang dibuat tersesuaikan dengan visi Indonesia di tahun 2045 nanti.

Dalam proses pengembangan logo ini, Dimas Fakhruddin dapat memilih tiga warna utama. Warna hijau dipilih sebagai inspirasi utama, yang menggambarkan hutan dan hutan lindung di Kalimantan. Warna emas melambangkan IKN sebagai cikal bakal role model kota dunia, dan warna jingga menggambarkan kebersamaan atau sinergi yang berkelanjutan, antara stakeholder, masyarakat dan pemerintah.

Proses pengerjaan logo ini memerlukan kurator yang isinya para ahli dari otorita IKN dan Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI) pusat. Logo yang dibuat ini bukanlah sembarang logo karena logo ini dapat digunakan dan relevan dalam waktu 20 tahun ke depan.

Pembuatan logo untuk Ibu Kota Baru ini dilakukan untuk memperlihatkan segala potensi yang ada dalam Ibu Kota Baru tersebut sehingga dapat menarik lebih banyak investor dan membuat Ibu Kota Baru menjadi lebih dikenal oleh masyarakat luas. Keberhasilan logo ini akan sangat mempengaruhi citra Ibu Kota Baru di mata masyarakat.

Untuk menghasilkan logo yang bagus, dibutuhkan juga rencana pemasaran yang baik sehingga logo tersebut dapat dicapai oleh masyarakat luas. Salah satu caranya adalah melalui media sosial. Dalam pembuatan website IKN yang telah diluncurkan sejak 4 April hingga 20 Mei 2023, pemilihan logo ini sudah dilakukan oleh 285.689 pemilih. Pemilihan ini sangat mempengaruhi citra Ibu Kota Baru.

Kaidah SEO dapat diterapkan dalam pembuatan konten ini dengan menggunakan kata kunci seperti “logo Ibu Kota Nusantara”, “pembuatan logo”, “Ibu Kota Baru”, “sayembara cipta desain logo”, “tridaya”, “kebersamaan dan sinergi yang berkelanjutan”, dan lain-lain. Penggunaan kata kunci semacam ini dapat membantu untuk meningkatkan rangking pada mesin pencari sehingga konten ini lebih mudah diakses oleh masyarakat luas yang membutuhkan informasi tentang pembuatan logo Ibu Kota Nusantara.

Dalam konten ini, juga dapat menggunakan tag yang sesuai, seperti tag “logo Ibu Kota Nusantara”, “pembuatan logo”, “universitas Brawijaya”, “Dimas Fakhruddin”, “Asosiasi Desain Grafis Indonesia”, “citra Ibu Kota Baru”, dan lain-lain. Penggunaan tag yang sesuai dengan konten dapat membantu dalam meningkatkan rangking pada mesin pencari dan memudahkan pengguna untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan.

Dalam pembuatan konten ini, digunakan bahasa Indonesia yang jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat umum agar konten ini mudah dipahami. Bahasa yang digunakan juga disesuaikan dengan konteks dari pembuatan logo Ibu Kota Baru.