Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendukung inisiatif pengembangan media pembelajaran digital di Universitas Andalas (Unand) sebagai respons terhadap kemajuan teknologi dalam era Society 5.0. Pada Rabu, 4 Oktober, keduanya menjalani sesi benchmarking yang membahas penerapan teknologi dalam pendidikan tinggi.

Henning Titi Ciptaningtyas, seorang dosen di Departemen Teknologi Informasi ITS, menjelaskan bahwa tujuan utama dari acara ini adalah menggali pemanfaatan teknologi untuk pengembangan media pembelajaran digital. Hal ini dianggap sebagai solusi untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif bagi para mahasiswa. Henning berpendapat bahwa pendekatan ini akan membantu mengatasi kendala dalam pembelajaran daring yang seringkali sulit melibatkan partisipasi mahasiswa.

Acara ini berlangsung di Tower 2 ITS dan dihadiri oleh tim dosen dari Departemen Teknik Komputer Unand. Henning Titi Ciptaningtyas memperlihatkan beragam metode pembelajaran yang telah ia kembangkan, termasuk penggunaan teknologi video imersif, motion graphic, dan pembelajaran interaktif sebagai alat bantu dalam pembelajaran daring.

Salah satu bentuk pembelajaran interaktif yang dia sebutkan adalah melibatkan mahasiswa untuk menjawab pertanyaan di tengah-tengah video pembelajaran. Tujuannya adalah memastikan bahwa mahasiswa aktif memahami materi yang disampaikan dalam video tersebut. “Mahasiswa harus menjawab pertanyaan dengan benar agar materi dapat terus disajikan,” tambahnya.

Pembahasan mengenai motion graphic juga menjadi bagian penting dalam pengembangan media pembelajaran. Teknologi ini membantu mahasiswa untuk memvisualisasikan konsep-konsep yang bersifat abstrak. Beberapa perangkat lunak seperti Canva dan Toonly mempermudah pembuatan animasi serta materi presentasi yang lebih interaktif. Henning menegaskan, “Selain agar tidak cepat bosan, penggunaan gambar bergerak memberikan pemahaman yang lebih jelas terhadap konsep-konsep seperti cloud computing.”

Selain itu, tim Unand yang terdiri dari Dr. Eng Budi Rahmadya MEng, Nefy Puteri Novani MT, dan Rizka Hadelina MT juga melakukan benchmarking mengenai Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) Sinyal dan Sistem. Dosen Departemen Teknik Elektro ITS, Dr. Ir. Titiek Suryani MT, menyambut baik inisiatif ini dan melihatnya sebagai wadah pertukaran informasi mengenai materi serta kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa selama proses pembelajaran.

Terakhir, Henning menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan Hibah Pengembangan dan Penyelenggaraan Pembelajaran Digital (P3D) Tahun 2023 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Dia berharap bahwa kegiatan ini akan menginspirasi dosen-dosen ITS lainnya untuk mulai mengembangkan model pembelajaran digital yang lebih inovatif bagi mahasiswa.