Mie instan memang selalu menjadi pilihan yang praktis dan cepat untuk dijadikan sebagai menu makanan sehari-hari. Namun, kini muncul kabar yang cukup mengkhawatirkan terkait produk mie instan yang mengandung zat karsinogenik atau penyebab kanker. Departemen Kesehatan Taipei Taiwan ROC melaporkan telah mendeteksi etilen oksida pada mie instan merek Indomie import dari Indonesia, tepatnya pada varian mie kuah ayam special.

Etilen oksida merupakan agen sterilisasi dan pestisida yang sering digunakan pada bahan atau alat-alat yang tidak tahan dengan proses pemanasan. Namun, etilen oksida juga diketahui sebagai zat karsinogenik yang dapat memicu penyakit kanker limfoma dan leukimia. Menurut dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Fatin Lailatul Badriyah, paparan etilen oksida baru dapat menyebabkan kanker dalam jangka waktu yang panjang dan jumlah yang besar.

Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan mi instan merek Indomie Rasa Ayam Spesial produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk masih aman dikonsumsi masyarakat Indonesia karena kadar residu yang ada masih jauh di bawah ambang batas ketentuan BPOM, namun jika dikonsumsi terus menerus tentu akan berbahaya bagi tubuh.

Fatin mengatakan bahwa kandungan xenobiotik BTM yang termasuk etilen oksida dalam jangka panjang tentu akan membahayakan bagi kesehatan, terutama jika melebihi ambang batas kewajaran. Dampak jangka panjang dari terpapar etilen oksida terus menerus dan dalam jumlah besar dapat memicu kanker. Contoh orang yang berisiko mengalami kanker adalah pekerja pabrik yang menggunakan etilen oksida sehingga mengalami paparan dalam jumlah besar dan dalam waktu yang lama.

Tubuh yang tidak mampu mengkompensasi akibat jumlah paparan yang tidak seimbang dengan proses detoksifikasi oleh tubuh akibat kurangnya zat antioksidan baik yang enzimatis maupun non enzimatis, hal tersebut menyebabkan mutasi sel yang mengarah kepada terjadinya sel kanker. Di dalam ilmu kesehatan dan keperawatan, sesuatu yang berlebihan dapat menjadikan homeostatic tidak seimbang sehingga metabolisme tubuh ditingkatkan dan terjadinya gangguan pada sel, jaringan, sampai organ.

Sebagai konsumen, kita tentunya perlu mewaspadai dan memperhatikan produk yang kita konsumsi, termasuk mie instan. Selain itu, pihak produsen juga harus memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan konsumen. Kita harus tetap menjaga keseimbangan konsumsi makanan sehari-hari dan memilih sumber makanan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi.

Sebagai masyarakat Indonesia yang peduli dengan kesehatan, kita harus mempertimbangkan untuk mengurangi konsumsi mie instan, terutama jika mengandung etilen oksida. Meskipun beberapa merek mie instan sudah dinyatakan aman oleh BPOM, ada baiknya kita tetap membatasi konsumsi dan memilih makanan yang lebih sehat dan alami.

Kita dapat mengganti mie instan dengan makanan sehat seperti nasi dengan lauk pauk yang sehat dan beragam sayuran segar. Selain itu, kita juga dapat memasak mie instan dengan cara yang lebih sehat, seperti merebus mie instan dalam air mendidih dan menambahkan sayuran dan telur sebagai tambahan nutrisi.

Di sisi lain, para produsen makanan juga perlu mempertimbangkan kembali bahan yang digunakan dalam produksi makanan mereka. Penggunaan etilen oksida sebagai agen sterilisasi dan pestisida perlu dievaluasi kembali, terutama dalam kaitannya dengan dampak jangka panjang terhadap kesehatan.

Selain itu, produsen juga perlu memastikan bahwa bahan-bahan yang mereka gunakan aman dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya, termasuk zat karsinogenik. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi produsen untuk memastikan keamanan dan kesehatan konsumen.

Sebagai konsumen, kita juga dapat melakukan langkah-langkah untuk memastikan keamanan dan kesehatan makanan yang kita konsumsi. Kita dapat memperhatikan label pada kemasan makanan, memilih produk yang sudah memiliki sertifikasi keamanan dari lembaga yang terpercaya, dan memperhatikan tanggal kedaluwarsa.

Selain itu, kita juga dapat memperbanyak konsumsi makanan sehat dan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, protein hewani dan nabati, serta karbohidrat kompleks. Dengan memperhatikan pola makan yang sehat dan menghindari makanan yang mengandung zat karsinogenik, kita dapat menjaga kesehatan tubuh kita dan mencegah risiko terkena penyakit kanker dan gangguan kesehatan lainnya.

Dalam hal ini, pemerintah juga memegang peran penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Pemerintah perlu memastikan bahwa makanan yang beredar di pasaran aman dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya, serta memberikan informasi yang jelas dan terpercaya kepada masyarakat tentang kesehatan dan keamanan makanan.

Dalam hal ini, lembaga seperti BPOM dan Departemen Kesehatan perlu meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam produksi makanan. Selain itu, mereka juga perlu meningkatkan edukasi dan informasi kepada masyarakat tentang kesehatan dan keamanan makanan, sehingga masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat dalam memilih makanan dan menjaga kesehatan mereka.