Dalam sebuah pencapaian gemilang, Dr. Dedi Darwis, Dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Teknokrat Indonesia, menjadi satu-satunya pembicara dari Asia Tenggara di International Conference Artificial Intelligence Journey yang berlangsung di Moskow, Rusia, pada Rabu, 22 November 2023.

Setelah menyelesaikan gelar S3, Dr. Dedi memfokuskan penelitiannya pada steganografi untuk mencapai cita-citanya menjadi seorang profesor. Ia bahkan mendirikan start-up di bidang keamanan cyber dengan steganografi sebagai bagian integralnya, serta berkeinginan untuk mengembangkan metode-metode steganografi yang dapat diaplikasikan di Indonesia.

Dalam kurun waktu 2017-2023, Dr. Dedi berhasil meraih hibah penelitian Dikti, sementara karyanya dalam steganografi juga terpublikasi melalui dua jurnal yang sudah terindeks Scopus. Jurnal pertamanya, berjudul “A New Digital Image Steganography Based on Center Embedded Pixel Positioning,” diikuti oleh “A New Approach of Steganography Using Center Sequential Technique.”

Saat ini, Dr. Dedi tengah menggarap jurnal penelitian terbaru yang membahas Steganography on Image Metadata. Motivasi utamanya untuk meneliti steganografi adalah karena bidang ini masih jarang dieksplorasi dan dikembangkan di Indonesia.

Steganografi, sebagai teknik pengamanan data, penyembunyian pesan, dan watermarking, menjadi fokus utama penelitian Dr. Dedi. Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H Mahathir Muhammad SE MM, memberikan apresiasi atas pencapaian Dr. Dedi sebagai pembicara utama dalam konferensi internasional.

“Universitas Teknokrat Indonesia akan terus mendukung dosen dalam meningkatkan pengetahuan dan penelitiannya sesuai dengan kepakaran yang dimiliki,” ujar Dr. Mahathir.

International Conference Artificial Intelligence Journey, yang diselenggarakan oleh PJSC Sberbank, perusahaan perbankan dan jasa keuangan Rusia, menjadi platform di mana Dr. Dedi memaparkan materi mengenai “Applications of Neural Network-Based A.I in Steganography.” Dalam materi tersebut, ia menjelaskan bagaimana teknologi steganografi dapat diadaptasi dalam jaringan neural, sebagai metode dalam kecerdasan buatan.

“A.I sedang populer saat ini dan dapat digunakan dalam berbagai aspek, termasuk steganografi,” kata Dr. Dedi. Di samping itu, Dr. Dedi juga membahas struktur kecerdasan jaringan neural melalui jurnal penelitiannya dalam konferensi tersebut.

Meski bukan kali pertama menjadi pembicara utama, Dr. Dedi mengakui bahwa ini adalah pengalaman pertamanya tampil di panggung besar di hadapan puluhan orang dari berbagai negara.

“Dalam peran sebagai pembicara utama, saya merasakan ketegangan, namun persiapan yang matang, termasuk materi yang telah dipelajari dan diteliti sebelumnya, membantu saya mengatasi hal tersebut,” ungkap Dr. Dedi. Penelitiannya dalam steganografi pertama kali dimulai saat menulis tesis S2 di Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur, dan semangatnya terus berkembang selama S3 di Universitas Lampung.