
Semarang – Prestasi membanggakan diraih Dr. Mohamad Endy Julianto, dosen Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip). Dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2025, ia bersama timnya berhasil memperoleh enam paten granted dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
Enam paten tersebut merupakan inovasi pengolahan bahan alam, di antaranya:
- Proses Pembuatan Bubuk Theaflavin Teh Hitam dengan metode ekstraksi gelombang mikro dan pengering sembur.
- Pembuatan Bubuk Teh Hijau Bebas Kafein melalui pengering sembur.
- Metode Pembuatan Theaflavin dari Teh dengan ekstraksi termokimia gelombang mikro.
- Proses Enkapsulasi Medium Chain Triglyceride.
- Metode Ekstraksi Jintan Putih menggunakan pelarut Natural Deep Eutectic.
- Metode Ekstraksi Senyawa Bioaktif Likopen dari Semangka sebagai antioksidan.
Selain enam paten tersebut, satu invensi lain berjudul Proses Inaktivasi Enzimatis untuk Pembuatan Teh Hijau tengah diujicobakan di industri Teh Hijau PPTK Pasir Sarongge, bekerja sama dengan PT Kabepe Chakra Bandung. Teknologi ini mengembangkan proses pelayuan berbasis steamer dan telah mulai diadopsi oleh industri.
Dr. Endy, yang juga Ketua Prodi TRKI Vokasi Undip, menegaskan bahwa riset tidak hanya berorientasi pada perlindungan hak cipta melalui paten, tetapi juga pada manfaat kesehatan bagi masyarakat. Saat ini, timnya tengah mengembangkan produk fine powder teh hijau kaya polifenol bersama para profesor dan peneliti lain.
Hingga kini, Dr. Endy telah mempublikasikan 74 artikel ilmiah internasional bereputasi terindeks Scopus, dengan fokus pada pengembangan teknologi berbasis bahan alam yang memiliki nilai tambah di sektor industri dan kesehatan.
Tinggalkan Balasan