Tim dosen dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya kembali berkontribusi meningkatkan produktivitas masyarakat Desa Pulungdowo di Kabupaten Malang. Kolaborasi antara Fakultas Farmasi dan Fakultas Ekonomi Unair menghasilkan kegiatan pengabdian masyarakat yang berlangsung pada tanggal 29 Oktober yang lalu.
Dana pengabdian masyarakat ini diperoleh melalui skema Program Pengembangan Desa Binaan (PPDB) dengan judul “Pengembangan Tanaman Obat Jahe-sereh Sebagai Aset Ekonomi Desa Pulungdowo Malang Menuju Desa JAREH” dari RKAT Universitas Airlangga tahun 2023. Program ini menjalankan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) dengan fokus pada beberapa aspek, termasuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi yang layak. Pemerintah desa setempat memberikan sambutan hangat terhadap program ini.
Tim pengabdian ini terdiri dari Prof. Dr. apt. Wiwied Ekasari, MSi dan apt. Suciati SSi., MPhil. PhD dari Fakultas Farmasi Unair, serta Dra. Iswajuni, MSi., Ak.,CA dari Fakultas Ekonomi Unair. Tim ini juga melibatkan mahasiswa S1 dan S2 dari kedua fakultas tersebut.
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Prof. Dr. apt. Wiwied Ekasari, M.Si, menjelaskan bahwa pengabdian mereka memiliki beberapa tujuan utama. Salah satunya adalah meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Desa Pulungdowo, meningkatkan keterlibatan pemuda dalam pembuatan produk, dan memanfaatkan pemasaran melalui digital marketing. Selain itu, mereka juga berupaya meningkatkan kesehatan lansia dengan memanfaatkan tanaman obat yang ada di sekitar desa, seperti jahe, sereh, daun kelor, mengkudu, jambu merah, dan lainnya.
Pengabdian ini dilakukan melalui workshop kepada warga, khususnya para pemuda di Desa Pulungdowo. Dalam pelatihan ini, mereka berhasil menciptakan tiga produk berbahan dasar tanaman obat, yaitu Stik daun kelor, Permen Agar Jahe Sereh Secang, dan Sirup Jahe Sereh Secang.
Keberhasilan pelatihan ini terlihat dari sebagian besar peserta yang berhasil membuat produk-produk tersebut secara mandiri. Bahkan sebagian dari peserta telah membuka toko online di platform e-commerce terkenal untuk memasarkan produk berbahan tanaman obat di wilayah desa Pulungdowo.
Kepala Desa Pulungdowo, Jangkung Abdi Prayugo, memberikan apresiasi terhadap peran dosen Unair dalam membangun desa dan memberikan manfaat bagi kesehatan serta ekonomi masyarakat setempat. Selain itu, dalam momen ini, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ketua Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Farmasi Unair dan Kades Pulungdowo dilakukan untuk memastikan kerjasama yang saling menguntungkan berlanjut.
Penandatanganan MoU ini dilaksanakan secara seremonial dan diikuti dengan penyerahan bantuan berupa kompor dan tabung gas, serta dana hibah untuk mendukung pembentukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memproduksi produk unggulan desa. Tidak lupa, souvenir juga diberikan kepada Kepala Desa Pulungdowo dan Ketua Kader Lansia.
Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini mencakup tiga judul, yakni “Tanaman Obat untuk Meningkatkan Kesehatan Lansia” oleh Prof. Dr. apt. Wiwied Ekasari, M.Si, “Digital Marketing untuk UMKM” oleh Dra. Iswajuni, MSi., Ak.,CA, dan “Penjelasan Pelatihan Pembuatan Produk” oleh apt. Suciati SSi., MPhil. Ph.D.
Setelah penyampaian materi oleh narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan praktik pembuatan produk, termasuk stik kelor, permen agar jarecang, dan pembuatan sirup Jarecang. (sir/imm)
Tinggalkan Balasan