Pada tanggal 12 Januari 2022, Mulyono, seorang dosen Agroteknologi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), memberikan pengabdian kepada Kelompok Wanita Tani Krapyak di Pekalongan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok wanita tani dengan menggunakan teknologi vertikultur dalam usaha pertanian guna memenuhi kebutuhan gizi keluarga, meningkatkan pendapatan, dan sebagai langkah pencegahan perubahan iklim.

Dalam kegiatan tersebut, Mulyono memperkenalkan rakit apung vertikultur sebagai solusi alternatif untuk mengatasi keterbatasan lahan dan persediaan air dalam budidaya sayuran. Pengabdian ini dilakukan di lahan pekarangan rumah penduduk di Desa Krapyak, Kabupaten Pekalongan. Daerah tersebut sering mengalami banjir rob yang berdampak negatif, terutama pada sektor pertanian sawah padi. Banjir rob menyebabkan penurunan produksi lahan, sedangkan perubahan iklim semakin memperparah kerugian petani. Dengan sistem rakit apung vertikultur, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan lahan pribadi tanpa harus membaginya dengan orang lain. Sistem ini juga mempermudah petani dalam penggunaan media tanam yang dapat diganti setelah panen, mengurangi kerja keras dalam pengolahan tanah, serta mengurangi risiko hama dan penyakit tanaman.

Selain itu, sistem rakit apung vertikultur juga menjadi solusi bagi petani saat curah hujan rendah, karena tidak membutuhkan banyak air. Tujuan dari kegiatan ini adalah menjadikan rakit apung vertikultur sebagai alternatif budidaya sayuran yang cocok untuk lahan terbatas dan pasokan air yang terbatas. Sayuran organik yang dihasilkan dari rakit apung vertikultur mengandung 50% lebih banyak antioksidan daripada sayuran non-organik, yang dapat mengurangi risiko penyakit kanker dan jantung. Selain itu, sayuran organik juga mengandung lebih banyak vitamin dan mineral yang penting bagi kesehatan tubuh.

Reaksi warga sekitar sangat positif terhadap kegiatan ini dan mereka berharap kegiatan serupa dapat berlanjut di masa depan. Selain peningkatan pengetahuan dan keterampilan, pemberdayaan kelompok wanita tani melalui usaha tani vertikultur ini diharapkan dapat membawa perubahan dalam sikap mental, kehidupan sosial, dan budaya masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.

Dengan adanya upaya ini, diharapkan masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan dan mampu menjalani kehidupan yang lebih berkelanjutan. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat serta menjadi inspirasi untuk pengembangan usaha tani yang berkelanjutan di daerah lainnya.