Jember – Danang Kumara Hadi, STP, MT, dosen dari Program Studi Teknologi Industri Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember, telah mengembangkan inovasi baru dalam manajemen inventaris menggunakan metode First-In-First-Out (FIFO) dengan teknologi RFID berbasis sensor tekanan dan kecerdasan buatan (AI). Inovasi ini diluncurkan Jumat, 25 Oktober 2024.
Penelitian ini mengadopsi sistem pemantauan stok yang memanfaatkan tag RFID berbasis sensor tekanan untuk mendeteksi perubahan tekanan saat produk diambil atau ditempatkan kembali. Data dari sensor tersebut diolah menggunakan berbagai algoritma AI untuk memperkirakan lokasi produk dan memastikan prinsip FIFO diterapkan dengan lebih akurat.
Danang menjelaskan, “Beberapa algoritma seperti Decision Tree, Random Forest, Convolutional Neural Network (CNN), dan XGBoost telah diuji untuk menemukan metode terbaik dalam memperkirakan posisi stok.” Dari pengujian tersebut, algoritma Decision Tree memberikan performa terbaik, khususnya dalam pemantauan stok kotak air mineral.
Selain meningkatkan efisiensi dalam manajemen stok, sistem ini dirancang untuk mengurangi kesalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan inventaris, seperti salah penyimpanan dan penempatan produk. Penggunaan AI dalam sistem ini memungkinkan deteksi yang lebih akurat, sehingga produk yang masuk lebih dulu dapat diambil lebih dulu sesuai prinsip FIFO.
Namun, beberapa tantangan teknis tetap perlu diatasi, termasuk deviasi berat produk dan posisi penyimpanan yang tidak merata, yang dapat menyebabkan deteksi palsu. Danang merekomendasikan kalibrasi sistem yang lebih baik, penambahan jumlah sensor, dan peningkatan dataset untuk hasil yang lebih optimal.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal IEEJ Transactions on Electronics, Information and Systems yang terindeks SCOPUS Q3, memberikan kontribusi penting bagi industri yang mengandalkan manajemen stok efisien dalam menjaga ketersediaan produk dan mengurangi pemborosan.
Tinggalkan Balasan