Desa Luwus di Kabupaten Tabanan, Bali, Menjadi Potensi Desa Penyangga Pariwisata dan Usaha Pertanian Lokal yang Menjanjikan

Desa Luwus, yang terletak di Kabupaten Tabanan, Bali, sedang menjadi sorotan sebagai destinasi potensial dalam mendukung industri pariwisata serta mengembangkan usaha budi daya pertanian lokal. Jalur utama menuju objek wisata populer seperti Pusat Oleh-oleh, Kebun Raya Bali, Taman Safari Indonesia (Tasta Zoo), Danau Beratan, dan sejumlah tempat wisata lainnya melintasi Desa Luwus. Dengan pemulihan sektor pariwisata di Bali setelah pandemi Covid-19, peluang bisnis oleh-oleh khas, kuliner, dan produk pertanian juga kembali bergerak maju di Desa Luwus.

Masyarakat lokal yang telah lama dikenal sebagai kelompok agraris di desa ini kini tengah mengembangkan berbagai usaha budi daya pertanian. Usaha tersebut meliputi tanaman seperti durian, jamur tiram, lemon, serta jenis hortikultura lainnya, yang bertujuan untuk menjadi sumber produk pangan lokal khas dari Desa Luwus. Salah satu inisiatif yang menonjol adalah budi daya lemon yang dimulai pada tahun 2020 oleh kelompok masyarakat di bawah koordinasi I Ketut Padma. Usaha ini muncul sebagai respons terhadap pandemi, dengan fokus pada penyediaan sumber bahan alami yang praktis untuk memperkuat kekebalan tubuh.

Meski menghadapi perkembangan positif, sektor budi daya pertanian di Desa Luwus juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kurangnya variasi produk lemon yang saat ini masih sebatas penjualan buah segar. Selain itu, pemasaran produk pertanian belum optimal menggunakan teknologi digital, dan serangan hama lalat buah menjadi ancaman bagi produktivitas tanaman lemon.

Untuk mengatasi tantangan ini, sebuah program kemitraan masyarakat telah diluncurkan dengan dukungan tim dosen dan mahasiswa Program Studi Biologi dan Sistem Informasi dari Universitas Dhyana Pura (Undhira Bali). Program ini bertujuan untuk membantu petani lemon dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi. Melalui pelatihan, penyuluhan, dan pemantauan berkala, diharapkan anggota petani dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, sekaligus meningkatkan pendapatan usaha pertanian. Kegiatan ini direncanakan berlangsung dari Mei hingga Desember 2023.

Kontribusi Prodi Biologi Undhira Bali dalam Pengembangan Bioteknologi dan Industri Pertanian

Program Studi Biologi di Universitas Dhyana Pura (Undhira Bali) menawarkan peminatan dalam berbagai bidang bioteknologi, termasuk kesehatan, pangan, lingkungan, dan biokonservasi. Indonesia yang kaya akan sumber daya alam memerlukan manajemen yang berkelanjutan untuk mengoptimalkan pemanfaatannya demi kesejahteraan masyarakat. Industri makanan, minuman, obat-obatan, dan pariwisata menjadi sektor-sektor yang sangat mengandalkan sumber daya alam ini, sehingga para ahli biologi dengan fokus pada bioteknologi memiliki peran penting dalam pengelolaannya.

Program studi ini menawarkan tiga kompetensi tugas akhir, yaitu biologi kesehatan, biologi pangan, serta biologi lingkungan dan konservasi. Lulusan dari Jurusan Bioteknologi, Program Studi Biologi, Undhira Bali, memiliki peluang karir yang luas, seperti Manajer (Quality Control, Field Manager, Production), Peneliti (Analisis Kesehatan, Pangan, Lingkungan), Pendidik, Asisten Konsultan, dan Pengusaha di bidang biologi.

Peningkatan kebutuhan industri terhadap tenaga kerja dengan kompetensi biologi, terutama dalam bidang bioteknologi, memberikan peluang besar bagi lulusan biologi dari Undhira Bali untuk terjun ke dunia kerja atau industri yang sesuai dengan minat dan kompetensi mereka. Program ini berkontribusi pada pengembangan sektor pertanian dan sumber daya alam secara berkelanjutan di Indonesia.

Kesimpulan

Desa Luwus di Kabupaten Tabanan, Bali, memiliki potensi besar sebagai desa penyangga pariwisata dan pengembangan usaha budi daya pertanian lokal. Dengan dukungan dari program kemitraan masyarakat serta kontribusi Program Studi Biologi di Undhira Bali, diharapkan Desa Luwus dapat mengatasi tantangan yang dihadapinya dan mengoptimalkan peluang yang ada dalam mengembangkan sektor pariwisata dan pertanian di masa depan.