Purwokerto (ANTARA) – Ns. Endiyono, S.Kep., M.Kep., Dosen Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berhasil meraih penghargaan prestisius Juara 1 dalam kategori Inovasi Bidang Pengabdian Masyarakat pada Kongres Nasional Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadakan di Hotel Movenpick, Surabaya, Jawa Timur, 9-11 November 2023.

Inovasi yang diusung oleh Ns. Endiyono ini, yang berjudul “Phantom Resusitasi Jantung Paru (RJP),” menyoroti pentingnya Bantuan Hidup Dasar (BHD) sebagai kunci dalam menyelamatkan nyawa pasien yang mengalami henti jantung mendadak. Dalam pernyataannya, Ns. Endiyono menekankan bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia, dan jumlah kematian akibat penyakit tersebut terus meningkat setiap tahunnya.

“Inovasi ‘Phantom Resusitasi Jantung Paru’ atau ‘Prejaru’ kami dirancang sebagai upaya melatih masyarakat dalam memberikan BHD dengan benar. Alat ini, yang sederhana namun efektif, menggunakan bahan triplek yang dilapisi kain bermotif batik Banyumas, mencerminkan kearifan lokal,” ungkap Ns. Endiyono.

Phantom Resusitasi ini memiliki bagian jantung terbuat dari busa padat, berfungsi sebagai titik referensi dalam melakukan resusitasi jantung paru. Untuk menilai kedalaman kompresi, alat ini dilengkapi dengan lampu indikator, di mana lampu merah menandakan kompresi tidak tepat, sementara lampu hijau dan merah bersamaan menunjukkan bahwa kedalaman dan letak kompresi sesuai, yaitu 5-6 centimeter.

Ns. Endiyono berharap bahwa inovasi Prejaru ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam melakukan BHD, dengan harapan dapat mengurangi angka mortalitas akibat penyakit jantung. Prestasi ini juga mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) UMP, Assoc. Prof. Dr. Umi Solikhah, yang menyatakan bahwa prestasi ini membanggakan dan menjadi dorongan semangat bagi civitas academica FIKes UMP.

“Inovasi ‘Prejaru’ yang dikembangkan oleh Ns. Endiyono diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan, terutama dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar. Selamat kepada Ns. Endiyono, semoga prestasi ini menjadi inspirasi untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi bagi kemajuan ilmu kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,” kata Umi Solikhah.(tgr)