Dosen dari Program Studi (Prodi) S-1 Ilmu Keperawatan Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari telah memulai Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Kelurahan Petoaha, Kecamatan Abeli, Kota Kendari. Program yang berlangsung selama setahun ini dimulai pada tanggal 5 September 2023.
Tim PKM yang dipimpin oleh Ketua Tim, Ari Novitasari, bekerja sama dengan Wa Ode Aisa Zoahira dan Anisa Purnamasari, telah menargetkan ibu-ibu dasawisma di wilayah Petoaha sebagai fokus kegiatan. Mereka akan diberdayakan dalam pengolahan ikan tuna (Thunnus) menjadi dimsum, makanan jajanan lokal yang bernilai.
Langkah awal dalam pelaksanaan program ini adalah sosialisasi kepada ibu-ibu dasawisma untuk menginformasikan tentang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Selanjutnya, dilakukan pengadaan alat dan bahan, diikuti dengan praktek pelaksanaan dan pemantauan. Selama pelaksanaan, tim PKM mengunjungi beberapa kali untuk memastikan perkembangan kegiatan.
Program PKM ini dipicu oleh kenyataan bahwa hasil laut, khususnya ikan tuna di Kelurahan Petoaha, belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pangan lokal. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dan pendampingan untuk membantu kelompok ibu-ibu dasawisma di wilayah pesisir Petoaha dalam meningkatkan taraf hidup mereka melalui pemanfaatan ikan tuna untuk dimsum.

Hasil pengamatan dari tim PKM menunjukkan bahwa produksi dimsum di daerah Petoaha dan Kendari secara umum masih terbatas. Untuk mendukung pelaksanaan program ini, tim PKM menggunakan metode seperti diskusi, pembinaan, pelatihan, dan pendampingan.
Tujuan dari program ini adalah menciptakan kegiatan ekonomi produktif dalam skala rumahan dengan memanfaatkan ikan tuna untuk memproduksi dimsum secara berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian keluarga.
Selain meningkatkan keterampilan dalam pengolahan ikan tuna menjadi makanan jajanan lokal yang bernilai tinggi, program ini juga bertujuan untuk memperkuat kemampuan manajemen dan motivasi usaha. Hal ini akan membantu menjaga ketersediaan alat dan bahan untuk menghasilkan makanan jajanan yang berkualitas dan diminati oleh masyarakat.
Ari Novitasari berharap bahwa melalui program ini, kelompok ibu-ibu dasawisma yang sebelumnya kurang produktif dapat bertransformasi menjadi mitra yang cerdas dan mandiri dalam pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengolah makanan lokal menjadi produk jajanan beragam yang bernilai gizi dan memiliki daya tarik di pasar. (B)