Pekalongan, Jawa Tengah – Keterlibatan keluarga dalam manajemen dan kepemimpinan paternalistik telah terbukti memberikan dampak positif terhadap interaksi kolaboratif antar generasi yang pada gilirannya akan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan keluarga. Hal ini dikemukakan oleh Dr. Eisha Lataruva, S.E., M.M., seorang dosen dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro yang telah melakukan penelitian mendalam dalam bidang ini.
Dalam penelitiannya, Dr. Eisha Lataruva mengumpulkan data dari 200 anggota keluarga yang terlibat dalam manajemen perusahaan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Batik skala kecil dan menengah yang dimiliki serta dikelola oleh keluarga di kota Pekalongan, Jawa Tengah. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik Partial Least Square (PLS) melalui perangkat lunak SmartPLS 3.0.
Dalam penjelasannya, Dr. Eisha Lataruva mengungkapkan, “Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan konsep baru mengenai Interaksi Kolaboratif Antar Generasi yang dianalisis dengan menggunakan kajian teori yang relevan dan diintegrasikan dengan beberapa variabel dalam membangun model teoretis dan empiris guna mengisi kesenjangan penelitian mengenai hubungan antara keterlibatan keluarga dalam manajemen dan kinerja perusahaan keluarga.” Dari hasil pengujian terhadap lima hipotesis yang diajukan, terdapat tiga hipotesis yang dapat diterima. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa interaksi kolaboratif antar generasi secara signifikan memediasi hubungan antara keterlibatan keluarga dalam manajemen dan kinerja perusahaan keluarga.
Menurut Dr. Eisha Lataruva, untuk meningkatkan kinerja perusahaan keluarga, sangat penting untuk meningkatkan interaksi antara anggota keluarga yang terlibat dalam manajemen perusahaan. Hal ini dapat dicapai melalui beberapa langkah, seperti menyelaraskan tujuan bersama, meningkatkan hubungan berdasarkan rasa percaya dan niat baik, membahas masalah secara terbuka, bekerja sama untuk memahami masalah dengan tepat, serta saling bertukar informasi dan berdiskusi guna mencari solusi bagi permasalahan yang dihadapi.
Dalam konteks ini, penting bagi perusahaan keluarga untuk menciptakan iklim yang mendukung kolaborasi antar generasi. Kolaborasi yang baik antara anggota keluarga yang terlibat dalam manajemen akan mendorong terciptanya sinergi, kreativitas, dan inovasi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu, keluarga juga perlu mendorong partisipasi aktif dari anggota keluarga yang lebih muda, sehingga mereka dapat belajar dari pengalaman dan pengetahuan generasi sebelumnya. Keterlibatan keluarga dalam manajemen perusahaan tidak hanya mencakup anggota keluarga yang lebih tua, tetapi juga melibatkan generasi muda untuk meneruskan warisan keluarga dan mengembangkan perusahaan ke tingkat yang lebih baik.
Dalam rangka menciptakan interaksi kolaboratif antar generasi yang efektif, komunikasi yang terbuka dan transparan sangatlah penting. Anggota keluarga yang terlibat dalam manajemen perusahaan harus dapat saling menyampaikan ide, pendapat, dan masalah dengan jujur dan terbuka. Selain itu, adanya rasa percaya antar anggota keluarga juga merupakan faktor kunci dalam membangun hubungan kerjasama yang kuat. Ketika setiap anggota keluarga merasa didengar, dihargai, dan dipercaya, mereka akan lebih termotivasi untuk bekerja sama secara efektif.
Selain itu, pendekatan kepemimpinan paternalistik juga memiliki peran penting dalam memfasilitasi interaksi kolaboratif antar generasi dalam manajemen keluarga. Kepemimpinan paternalistik melibatkan perhatian, dukungan, dan bimbingan dari pemimpin keluarga terhadap anggota keluarga yang terlibat dalam manajemen. Pemimpin keluarga dapat menjadi contoh yang baik, memberikan arahan yang jelas, dan menciptakan lingkungan yang positif untuk pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga yang lebih muda.
Selain faktor-faktor tersebut, adanya niat baik dan kesadaran kolektif dalam mencapai tujuan bersama juga berperan penting dalam meningkatkan interaksi kolaboratif antar generasi. Anggota keluarga harus memiliki kesadaran bahwa keberhasilan perusahaan merupakan kepentingan bersama dan bahwa setiap individu memiliki peran yang penting dalam mencapai kesuksesan tersebut. Dengan adanya niat baik dan kerja sama aktif, anggota keluarga akan lebih mudah untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tinggalkan Balasan