Semarang, 6 Desember – Universitas Negeri Semarang (UNNES) terus berupaya meningkatkan kompetensi di bidang batik, salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui UNESCO sejak 2 Oktober 2009. Pada Selasa (6/12), Program Studi Pendidikan Tata Busana dan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik UNNES, menggelar kegiatan uji kompetensi batik bagi dosen dan mahasiswa.

Langkah ini diambil untuk menjaga kompetensi sumber daya manusia di bidang batik, sehingga mereka dapat bersaing secara nasional maupun internasional. Kegiatan ini juga diarahkan untuk mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 1, yaitu lulusan mendapatkan pekerjaan layak.

Peserta uji kompetensi melibatkan dosen dan mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Busana dan PKK, dengan fokus pada skema menggambar motif batik. Dekan Fakultas Teknik, Dr. Wirawan Sumbodo, M.T., dan Wakil Dekan Bidang Bisnis, Riset, dan Kerjasama, Rusiyanto, S.Pd., M.T., turut menandatangani kerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik terkait pelaksanaan uji kompetensi. Dengan adanya kerjasama ini, asesor dari LSP Batik akan menilai dan memastikan kompetensi mahasiswa dan dosen.

Pada kesempatan tersebut, Ketua LSP Batik, Dr. Ir. Rodia Syamwil, M.Pd., menyerahkan sertifikat asesor kepada Dwi Putri Asih, M.Pd., seorang dosen di Prodi Pendidikan Tata Busana. Harapannya, rangkaian kegiatan uji kompetensi batik ini dapat memberikan dukungan signifikan untuk pelestarian dan pengembangan batik di lingkungan Prodi Pendidikan Tata Busana dan PKK UNNES.