Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Prof. Fauzan, berperan sebagai penguji eksternal dalam ujian tertutup Program Doktor Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar (UNM). Ujian yang berlangsung secara daring ini menghadirkan Fauzan sebagai bagian dari komitmen pemerintah mendukung pengembangan pendidikan berbasis inovasi.
Disertasi Berbasis Budaya Lokal
Dalam ujian tersebut, kandidat doktor Arie Martuty, dosen Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), mempresentasikan disertasinya. Karya ilmiah yang berjudul “Pengembangan Model Experiential Learning Berbasis Budaya Lokal untuk Membentuk Karakter Pancasila Anak Usia Dini” mengusung inovasi pendidikan karakter.
Penelitian ini mengadaptasi nilai-nilai budaya lokal sebagai kerangka experiential learning untuk menanamkan karakter Pancasila pada anak usia dini. Arie menemukan bahwa metode ini secara signifikan meningkatkan pembentukan karakter Pancasila dibandingkan metode sebelumnya. Model pembelajaran yang ia kembangkan, dikenal dengan nama “Model Arie,” diusulkan sebagai strategi alternatif untuk pendidikan karakter berbasis budaya.
Apresiasi dari FKIP Unismuh
Dekan FKIP Unismuh Makassar, Dr. Erwin Akib, Ph.D., memberikan apresiasi atas partisipasi Prof. Fauzan sebagai penguji eksternal. Menurutnya, kehadiran Wamendiktisaintek tidak hanya memotivasi kandidat doktor, tetapi juga memberikan wawasan baru bagi pengembangan penelitian pendidikan.
“Kehadiran Prof. Fauzan menunjukkan dukungan nyata pemerintah dalam mendorong inovasi pendidikan yang relevan dengan kebutuhan lokal dan nasional. Kami berharap penelitian ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap pengembangan pendidikan karakter, terutama untuk anak usia dini,” ujar Erwin, Sabtu (4/1/2025).
Komitmen Pemerintah pada Pendidikan Karakter
Wamendiktisaintek Fauzan menilai disertasi ini relevan untuk menjawab tantangan pendidikan karakter di Indonesia. Ia juga mengapresiasi pendekatan yang mengintegrasikan budaya lokal sebagai elemen penting dalam pembelajaran.
Melalui peran aktifnya dalam ujian ini, Fauzan menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung inovasi di bidang pendidikan, termasuk pada jenjang pendidikan usia dini yang menjadi fondasi utama pembangunan karakter bangsa.
Tinggalkan Balasan