Dosen Magister Manajemen Properti dan Penilaian Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU) bersama Dosen Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi USU berkolaborasi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kantor Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Program ini dilaksanakan pada Selasa, 23 Juli 2024 dan Selasa, 27 Agustus 2024, dengan skema pendanaan dari Non-PNBP Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat USU (LPPM-USU).
Kegiatan ini bertajuk “Pentingnya Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Melaksanakan Manajemen Aset dan Optimalisasi Aset yang Berkelanjutan di Pemerintahan Daerah Kabupaten Karo” dan dipimpin oleh Prof. Dr. Elisabet Siahaan, SE., M.Ec. Anggota tim meliputi Isnen Fitri, ST, M.Eng, PhD; Dr. Jos Timanta Tarigan, S.Kom., M.Sc; dan Niskarto Zendrato, S.Kom., M.Kom, serta mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, antara lain Nelvi Nurul Huda, SE, Gunawan Lamboy Hutabarat, Sri Ita Br Silaban, Muhammad Agung Pratama Siregar, dan Grace Agnes Y. Nababan. Mahasiswa dan alumni Magister Manajemen Properti dan Penilaian, seperti Daniel Silalahi, Erwandi Sembiring, dan Yan Tarigan, MMPP, juga turut serta dalam kegiatan ini.
Kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan aset di BKAD Kabupaten Karo menjadi latar belakang kegiatan ini. Sebelumnya, pengelolaan data aset masih dilakukan secara manual, yang sering kali menyebabkan keterlambatan, kesalahan, dan inefisiensi. Untuk itu, tim pengabdian mengembangkan sistem digital yang dapat mengatasi tantangan ini.
Prof. Elisabet Siahaan menekankan pentingnya integrasi teknologi digital di pemerintahan, terutama dalam pengelolaan aset. Menurutnya, pemanfaatan teknologi akan mempermudah pemantauan, perencanaan pemeliharaan, dan memastikan keberlanjutan penggunaan aset daerah.
Kepala BKAD Kabupaten Karo, Dr. Drs. Eddi Surianta, M.Pd., menegaskan bahwa pengelolaan aset yang efektif memerlukan dukungan teknologi, seperti aplikasi SIMBADA dan E-BMD. Namun, beliau mencatat bahwa masih terdapat kendala dalam pelacakan aset, khususnya untuk aset-aset yang tersebar, seperti kendaraan bermotor dan tanah pertanian.
Analis Aset Daerah, Dona Nove, SE, mengungkapkan bahwa sistem persediaan berbasis offline saat ini menghambat efisiensi, karena hanya satu orang yang dapat mengakses data. Sebagai solusinya, tim pengabdian USU mengusulkan transisi dari sistem offline ke sistem online, memungkinkan pengelolaan data oleh banyak pihak secara simultan, mengurangi risiko kehilangan data, dan memudahkan akses oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dukungan penuh diberikan oleh BKAD dan seluruh pegawai Pemkab Karo terhadap inovasi ini. Fokus utama program ini adalah pengembangan sistem inventaris online yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan aset di 46 OPD. Sistem ini juga mencakup fitur keamanan, katalog barang, dan integrasi dengan Peraturan Bupati (Perbub) untuk standar harga barang.
Pengembangan sistem ini diharapkan dapat memfasilitasi proses pelaporan yang lebih cepat dan akurat, terutama dalam menghadapi permintaan data dari Badan Pemeriksa Keuangan. Dengan sistem login khusus untuk setiap OPD, proses input data dapat dilakukan lebih efisien dan aman, mengurangi kesalahan, serta mempercepat pengambilan keputusan.
Sebagai langkah akhir, tim pengabdian akan menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan bagi seluruh OPD di Kabupaten Karo, dengan harapan sistem ini dapat diimplementasikan secara efektif dan memberikan dampak positif bagi tata kelola aset di daerah tersebut. Dengan adanya sistem ini, Kabupaten Karo diharapkan memiliki pengelolaan aset yang lebih terintegrasi, transparan, dan efisien di masa depan.
Tinggalkan Balasan