Dalam rangka membantu mengatasi permasalahan sampah di Rancaekek, Kabupaten Bandung, tim dosen dan mahasiswa dari Teknik Informatika dan Bioteknologi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung bekerja sama dengan Yayasan Tigabe untuk menjalankan program pengabdian masyarakat bertajuk “Transformasi Digital Edukasi Pengelolaan Sampah.” Program ini menciptakan aplikasi edukasi bernama Mang Somad, yang fokusnya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan budi daya maggot.

Tim pengabdian ini dipimpin oleh Aila Gema Safitri dan Ahmad Suryan dari Teknik Informatika serta Muhammad Fauzi dari Bioteknologi, dengan dukungan mahasiswa seperti Nizar Ahmad Baihaqi, Riana Nur Anisa, dan Rizki Pajar Nugraha. Rangkaian kegiatan dimulai pada Juli hingga Desember 2024, dengan diskusi perencanaan bersama Yayasan Tigabe untuk mengidentifikasi kebutuhan di lapangan. Dalam kunjungan tersebut, tim mengeksplorasi area edukasi di Rancaekek dan berdiskusi langsung dengan pengurus yayasan serta relawan lingkungan.

Program ini menghasilkan konten edukasi lengkap yang mencakup pemilahan sampah, pengolahan sampah dapur, dan budi daya maggot. Para mahasiswa juga diberikan pembekalan khusus melalui bootcamp pengembangan aplikasi. Sebagai dukungan lebih lanjut, UM Bandung menyerahkan mesin pencacah sampah dan peralatan emberisasi untuk mempercepat pengolahan sampah organik di Yayasan Tigabe.

Aplikasi Mang Somad secara resmi diluncurkan pada 22 Oktober 2024 dan dapat diakses di Play Store. Sosialisasi aplikasi ini dilakukan pada 26 Oktober 2024 di Yayasan Tigabe, dihadiri oleh pengurus yayasan, relawan, dan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. Dalam acara tersebut, Aila Gema Safitri menyampaikan bahwa aplikasi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan edukasi pengelolaan sampah, membantu relawan dalam menyampaikan informasi, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah.

“Dengan Mang Somad, kami berharap masyarakat lebih mudah mengakses informasi terkait pengelolaan sampah dan budi daya maggot. Kami juga ingin mengubah pola pikir masyarakat agar melihat sampah sebagai sumber daya yang bermanfaat,” jelas Aila.

Program ini diharapkan menjadi media edukasi yang efektif, mendorong bisnis berbasis budi daya maggot, serta memperkuat gerakan pelestarian lingkungan di Kabupaten Bandung. Melalui aplikasi Mang Somad, UM Bandung dan Yayasan Tigabe optimis dapat menginspirasi masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.