Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara Syawalan pada Sabtu (29/4) yang dihadiri oleh Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir di Masjid Islamic Center UAD. Acara ini diikuti oleh seluruh civitas akademik UAD serta Organisasi Otonom Muhammadiyah dan beberapa tamu undangan dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Rektor UAD, Muchlas MT menyampaikan bahwa tujuan dari acara Syawalan ini adalah untuk menjalin ukhuwah, silaturahmi dan saling menggembirakan. Selain itu, ia juga menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idulfitri 1444 H serta permohonan maaf apabila ada kesalahan yang dilakukan. Muchlas juga berharap kehadiran tamu undangan dapat membantu mengembangkan jaringan UAD dan memajukan kampus.
Dalam sambutannya, Muchlas menambahkan bahwa UAD berbasis pada Al Qur’an dan Sunnah serta menggunakan pendekatan Manhaj Tarjih Muhammadiyah yang merujuk pada secara bayani, burhani dan irfani. UAD juga mendorong model kepemimpinan yang transformatif dan berbasis pada sistem. Dengan demikian, UAD diharapkan mampu mengarungi perjalanan dan tantangan di masa mendatang dengan kokoh berbasis pada tata kelola organisasi yang sistematik.
Ketua MPI PP Muhammadiyah, Muchlas MT juga menyinggung tentang ramainya jagat maya tentang problematika perbedaan Hari Raya Idulfitri 1444 H dan mendorong kepada semua civitas akademika dan pelaku media yang berafiliasi dengan Muhammadiyah untuk mengikuti yang disampaikan oleh PP Muhammadiyah, yaitu bersikap bijak dan tidak ikut-ikutan bersikap sombong atas ilmu yang dimiliki.
Sementara itu, Ketua BPH UAD, Prof. Marsudi Triatmodjo menyebut bahwa harapan dan langkah besar yang ingin dilakukan oleh UAD adalah dapat menjalankan peran-peran yang menyeluruh, khususnya pada peran kemanusiaan universal. Pihak UAD juga mendorong dosen UAD untuk meraih gelar guru besar dengan persiapan belasan dosen UAD termasuk Rektor Muchlas MT akan segera dikukuhkan sebagai guru besar. Penambahan jumlah guru besar ini diharapkan akan menjadi pemicu berkembang Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) untuk bersaing dengan yang lain.
Melalui acara Syawalan ini, UAD berharap dapat mempererat hubungan antar seluruh civitas akademik dan jaringan Muhammadiyah serta meningkatkan kualitas pendidikan yang dihasilkan. UAD juga berkomitmen untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang massif di bidang Hankam, medis dan lainnya. Dosen UAD diharapkan dapat menjadi teladan dalam rendah hati dan menggembirakan serta membantu memajukan kampus.
Pada kesempatan yang sama, Haedar Nashir juga memberikan sambutan di hadapan civitas akademika UAD. Dia mengatakan bahwa kegiatan Syawalan ini sangat penting dalam mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah antaranggota keluarga besar UAD.
Haedar Nashir juga menyinggung tentang pentingnya membangun kepemimpinan transformatif di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA). Kepemimpinan yang berbasis pada sistem dan mampu membangun kolaborasi antaranggota keluarga besar PTMA.
Selain itu, Haedar Nashir juga mengajak seluruh civitas akademika UAD untuk terus mengembangkan keilmuan berbasis pada Al Qur’an dan Sunnah, serta menerapkan Manhaj Tarjih Muhammadiyah dalam pendekatan pembelajaran di kampus.
“UAD harus terus mengembangkan ilmunya, baik dalam bidang teknologi maupun ilmu sosial dan humaniora. Sehingga, UAD dapat memberikan kontribusi yang besar dalam memajukan bangsa dan negara Indonesia,” tutur Haedar Nashir.
Haedar Nashir juga menekankan pentingnya menghindari perpecahan dan perbedaan yang tidak perlu di dalam keluarga besar Muhammadiyah dan PTMA. Dia berharap, seluruh civitas akademika UAD dapat bersatu dalam menjalankan tugas dan visi misi PTMA.
“Kita harus selalu bersatu dan menghindari perbedaan yang tidak perlu. Kita semua adalah keluarga besar Muhammadiyah dan PTMA, sehingga harus bersatu untuk membangun PTMA yang lebih maju dan berkualitas,” tambah Haedar Nashir.
Acara Syawalan Keluarga Besar UAD ini diakhiri dengan salat Maghrib berjamaah di Masjid Islamic Center UAD. Seluruh civitas akademika UAD dan tamu undangan dari Organisasi Otonom Muhammadiyah serta Amal Usaha Muhammadiyah ikut dalam salat Maghrib bersama.
Kegiatan Syawalan Keluarga Besar UAD ini merupakan salah satu bentuk upaya UAD dalam mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah antaranggota keluarga besar PTMA dan Muhammadiyah. Kegiatan semacam ini seharusnya menjadi contoh bagi kampus-kampus lain dalam membangun hubungan yang harmonis antaranggota keluarga besar kampus. Oleh karena itu, penting bagi seluruh kampus untuk memperhatikan kegiatan-kegiatan yang dapat mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah antaranggota keluarga besar kampus. Dengan memperkuat hubungan antaranggota keluarga besar kampus, diharapkan kampus dapat berkembang dengan lebih baik dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi bangsa dan negara Indonesia.
Tinggalkan Balasan