Kasus keracunan ikan buntal kembali mencuri perhatian publik. Kali ini, satu keluarga di Bima, Nusa Tenggara Barat menjadi korban, dengan satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya harus menjalani perawatan intensif. Menanggapi hal ini, Eka Saputra, S.Pi., M.Si., dosen pengolahan hasil perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair), menekankan pentingnya pengolahan ikan buntal yang benar untuk mencegah risiko keracunan.
Racun Berbahaya dalam Ikan Buntal
Eka menjelaskan bahwa ikan buntal mengandung tetrodotoxin (TTX), salah satu racun paling mematikan yang terdapat pada organ hati, ovarium, usus, dan kulitnya. Bahkan, jika pengolahan tidak dilakukan dengan benar, daging ikan buntal juga bisa mengandung racun ini.
“Gejala awal keracunan biasanya muncul dalam waktu 20 menit hingga 3 jam setelah konsumsi. Gejala tersebut meliputi mati rasa pada bibir, mual, muntah, kelumpuhan otot, hingga kesulitan bernapas yang dapat berujung fatal,” paparnya pada Kamis (02/01/2024).
Pengolahan Ikan Buntal Butuh Keahlian Khusus
Eka menegaskan bahwa pengolahan ikan buntal memerlukan keterampilan khusus karena racun tetrodotoxin tidak dapat dihancurkan melalui proses pemasakan biasa. Di Jepang, pengolah ikan buntal dilatih secara intensif untuk mengenali bagian beracun dan mencegah kontaminasi silang. Selain itu, hanya restoran dengan izin khusus yang diizinkan menyajikan ikan buntal.
“Kesalahan sekecil apa pun dalam pengolahan dapat menyebabkan perpindahan racun dari organ ke daging. Oleh karena itu, keahlian dan sertifikasi menjadi syarat mutlak,” tegas Eka.
Kandungan Gizi dan Tradisi Kuliner
Meski berisiko, ikan buntal memiliki kandungan gizi tinggi, seperti protein, lemak rendah yang baik untuk kesehatan jantung, serta vitamin dan mineral. Namun, manfaat ini hanya bisa diperoleh jika ikan buntal diolah oleh ahli bersertifikat.
“Di Jepang, mengonsumsi ikan buntal bukan sekadar pengalaman kuliner, tetapi juga bagian dari tradisi yang memadukan apresiasi rasa, keahlian, dan keberanian dalam takaran yang terkontrol,” tambahnya.
Pentingnya Pemahaman Masyarakat
Eka menekankan perlunya edukasi kepada masyarakat mengenai karakteristik bahan baku perikanan. Dengan memahami hal ini, proses pengolahan yang benar dapat dilakukan sehingga produk menjadi lebih aman untuk dikonsumsi.
“Pengolahan oleh ahli sangat penting, terutama untuk bahan pangan yang berisiko seperti ikan buntal. Meski memiliki manfaat kesehatan, kesalahan pengolahan dapat berakibat fatal,” pungkasnya.
Pentingnya Pengolahan Ikan Buntal yang Tepat untuk Menghindari Keracunan
Tag Terkait:
Tinggalkan Balasan