Mohammad Hasan Basri, dosen Fakultas Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), resmi menyandang gelar doktor dari The School of Social Sciences, Western Sydney University, Australia. Studi doktoral nya, yang didukung program 5000 Doktor Kementerian Agama RI, mengangkat isu strategis mengenai gerakan lingkungan berbasis pesantren.
Disertasi tentang Pesantren dan Gerakan Hijau
Dalam disertasinya bertajuk “Green Islam and Green Pesantren: An Ethnographic Study of Pesantren Annuqayah, Madura Island, Indonesia”, Hasan Basri mendalami peran pesantren dalam mendukung pelestarian lingkungan. Penelitiannya berfokus pada Pondok Pesantren Annuqayah di Sumenep, Madura, sebagai studi utama, dengan Pesantren Darul Ulum Lido sebagai perbandingan.
“Pesantren Annuqayah telah memulai program lingkungan sejak 1970-an dan bahkan meraih penghargaan Kalpataru pada 1981,” ungkap Hasan Basri. Sementara itu, Pesantren Darul Ulum Lido dikenal sebagai pesantren modern yang menginisiasi program konservasi berbasis Hima Zone.
Pendekatan Etnografis untuk Menelusuri Aksi Hijau Pesantren
Menggunakan pendekatan studi etnografis, penelitian ini menggali akar teologis dan filosofis dari visi dan aksi hijau yang dijalankan pesantren. Selain itu, Basri menyoroti bagaimana pesantren memanfaatkan modal sosial dan budaya untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan melalui pendidikan dan pelibatan masyarakat.
Menurut Basri, pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak dalam mengatasi krisis ekologis. “Pesantren dapat terus mengembangkan modal sosial dan kulturalnya untuk menarik simpati serta kolaborasi dari berbagai lembaga nasional maupun internasional,” jelasnya.
Kontribusi Akademis dan Praktis untuk Gerakan Lingkungan
Setelah merampungkan studinya, Hasan Basri berharap penelitiannya mampu menjadi referensi penting dalam mengembangkan gerakan lingkungan di Indonesia, terutama di lingkungan pesantren.
“Semoga hasil penelitian ini dapat menginspirasi berbagai pihak, baik di dunia akademik maupun masyarakat luas, untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Saya juga berharap pesantren terus berinovasi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan bagi bangsa,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan