Dosen dari Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Khairun (Unkhair) menginisiasi program pengenalan cagar budaya kepada generasi muda melalui media poster digital. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan di SMAN 3 Kota Ternate pada Senin, 26 Agustus 2024, dengan melibatkan 35 siswa dan siswi.


Edukasi tentang cagar budaya ini dikemas dalam bentuk poster bergambar yang dilengkapi dengan kode batang (barcode), sehingga informasi dapat diakses dengan mudah menggunakan perangkat gawai. Ketua pelaksana, Sri Haryati Putri, menjelaskan bahwa kegiatan ini terinspirasi oleh kota-kota budaya lain di Indonesia seperti Solo, Yogyakarta, Bali, dan Sawahlunto, yang telah menjadikan cagar budaya sebagai ikon kota mereka. “Kota Ternate juga seharusnya mengangkat benda cagar budaya sebagai salah satu ikon kebanggaan,” ujar Sri.
Menurut Sri, memperkenalkan cagar budaya kepada generasi muda adalah langkah penting dalam upaya pelestarian. “Melalui kegiatan ini, kami berupaya mengedukasi siswa-siswi tentang keberadaan cagar budaya di Maluku Utara,” tambahnya.
Sri dan timnya mendorong digitalisasi sebagai sarana edukasi agar cagar budaya lebih mudah diterima oleh generasi muda. “Kami mempresentasikan cagar budaya dengan cara yang lebih kekinian, kreatif, dan menarik, sesuai dengan karakter visual anak muda saat ini,” jelas Sri.
Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Ternate, Jafran Suraji Naya, menyambut baik inisiatif ini. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian dari dosen Prodi Ilmu Sejarah Unkhair, karena generasi muda adalah ujung tombak kemajuan peradaban di masa depan,” ungkap Jafran.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan rasa bangga generasi muda terhadap kekayaan budaya lokal, serta memotivasi mereka untuk turut serta dalam upaya pelestarian cagar budaya di wilayah mereka.