Tiga pengajar dari Jurusan Teknik Sipil di Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) telah menjadi pemateri dalam acara Kuliah Umum dan Writing Clinic yang diselenggarakan di Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (UNDIP) pada pekan lalu. Acara ini diikuti oleh akademisi, termasuk dosen dan mahasiswa dari Program Magister dan Program Doktor Teknik Sipil UNDIP.
Dalam acara tersebut, Dekan Fakultas Teknik UNDIP, Prof. Ir. Mochamad Agung Wibowo, M.M., M.Sc., Ph.D., menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah bertukar pengetahuan, khususnya dalam bidang ilmu Rekayasa Kegempaan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat hubungan dan jaringan antara UNDIP dan Unsoed, menciptakan sinergi yang positif di antara keduanya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Prof. Jati Utomo Dwi Hatmoko, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., Ketua Departemen Teknik Sipil UNDIP, dan Prof. Bagus Hario Setiadji, S.T., M.T., Ph.D., Ketua Program Studi S1 Teknik Sipil UNDIP, yang juga turut serta dalam acara tersebut. Prof. Dr. Ir. Han Ay Lie, M.Eng, yang merupakan penggagas dan pendamping kegiatan, juga hadir dalam acara tersebut.
Pada hari Rabu (01/11), Dr. Ir. Nanang Gunawan Wariyatno, S.T., M.T., Dr. Ir. Gandjar Pamudji, S.T., M.T., IPU, dan Yanuar Haryanto, S.T., M.Eng., Ph.D., menjadi pemateri dalam Kuliah Umum. Mereka membahas topik “Bangunan Tahan Gempa dan Material Ramah Lingkungan Berbasis Limbah Plastik.” Dalam presentasinya, Nanang membahas perencanaan bangunan tahan gempa berdasarkan intensitas goyangan, menekankan bahwa intensitas gempa mencerminkan kondisi sebenarnya di wilayah tersebut saat terjadi gempa.
Gandjar, pada kesempatan yang sama, membahas beton yang menggunakan limbah plastik sebagai salah satu komponennya. Ia menjelaskan bahwa beton jenis ini, yang sering disebut sebagai green concrete, memiliki kinerja tinggi dan tidak merusak lingkungan. Beton ini sangat cocok digunakan untuk bangunan di daerah rawan gempa.
Yanuar juga menyampaikan kajiannya tentang perkuatan elemen balok beton bertulang menggunakan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) dengan metode penanaman dangkal atau Near Surface Mounted (NSM). Ia menyoroti tantangan dalam penerapan metode ini di area yang sulit dijangkau, tetapi metode ini dapat meningkatkan kapasitas struktur hingga 40% ketika terkena beban gempa.
Selain menjadi pemateri dalam Kuliah Umum, Yanuar juga berbagi pengalamannya tentang menulis artikel ilmiah, termasuk pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam proses penulisan. Ia menekankan pentingnya penggunaan AI, seperti ChatGPT, dalam menjawab komentar atau masukan dari reviewer dengan detail prompt yang sesuai.
Prof. Dr. Ir. Han Ay Lie, M.Eng, penggagas dan pendamping kegiatan, menyatakan bahwa acara berjalan lancar dan memberikan pemahaman baru dalam bidang ilmu Rekayasa Kegempaan dan kiat-kiat menulis artikel ilmiah. Semoga acara ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih lanjut di masa depan. Prof. Bagus Hario Setiadji, S.T., M.T., Ph.D., sebagai penutup acara, menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pemateri yang telah berbagi ilmu dan pengalaman.
Tinggalkan Balasan