Universitas Gadjah Mada (UGM) terus menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan menambah jumlah guru besar. Pada awal tahun 2025, sebanyak 81 dosen resmi menerima Surat Keputusan (SK) kenaikan jabatan akademik menjadi guru besar. Dengan penambahan ini, UGM kini memiliki total 523 guru besar, atau sekitar 15,57% dari keseluruhan dosen.
Direktur Sumber Daya Manusia UGM, Prof. Suadi, S.Pi., M.Agr., Sc., Ph.D., menjelaskan bahwa pencapaian ini sejalan dengan strategi universitas untuk mencapai target 17% guru besar pada tahun 2027. “Penambahan guru besar sangat menggembirakan. Tahun lalu, kami berhasil menambah 101 guru besar, sementara pada 2022 ada tambahan 41 guru besar. Angka ini jauh meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya, ketika hanya sekitar 20-30 dosen yang mengajukan usulan setiap tahun,” ujar Suadi, Senin (6/1).
Tingkat Keberhasilan Tertinggi di Indonesia
UGM mencatatkan tingkat keberhasilan tertinggi dalam pengajuan kenaikan jabatan guru besar dan lektor kepala, dengan tingkat penolakan hanya 12%. Data dari Kementerian Pendidikan menunjukkan bahwa keberhasilan ini didukung oleh sistem administrasi yang terintegrasi dan keselarasan antara dosen, departemen, serta universitas dalam memenuhi kriteria penilaian angka kredit.
“Peningkatan minat dosen untuk mengajukan kenaikan jabatan sangat terbantu oleh sistem Penilaian Angka Kredit (PAK) yang terintegrasi. Sistem ini mempermudah dosen menilai kesiapan mereka sesuai syarat yang ditetapkan pemerintah,” jelas Suadi.
Pemenuhan Syarat yang Ketat
Salah satu syarat utama kenaikan jabatan akademik adalah publikasi di jurnal internasional bereputasi. Suadi menegaskan bahwa pemenuhan persyaratan administratif hingga teknis menjadi fokus utama UGM. “Kami memastikan semua proses administrasi berjalan lancar dan mendukung dosen dalam memenuhi syarat, sehingga mengurangi risiko penolakan secara administratif,” katanya.
UGM juga menyediakan skim riset untuk mempermudah dosen memperoleh data yang relevan untuk publikasi. Selain itu, pemetaan dosen berdasarkan jabatan fungsional dan angka kredit membantu universitas memberikan dukungan yang sesuai.
Kontribusi pada SDGs dan Akreditasi
Penambahan guru besar ini diharapkan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Para guru besar juga memainkan peran penting dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan kualitas pendidikan nasional.
“Guru besar merupakan indikator utama dalam penilaian akreditasi perguruan tinggi. Penambahan ini akan memperkuat posisi UGM dalam proses akreditasi yang semakin kompetitif,” jelas Suadi.
Optimisme Menuju Inovasi dan Solusi Masyarakat
Dengan 81 guru besar baru, UGM optimistis akan semakin memperkuat perannya sebagai universitas riset terkemuka. Para guru besar ini diharapkan menjadi penggerak inovasi, pendidikan berkualitas, dan solusi atas berbagai tantangan masyarakat melalui Tri Dharma perguruan tinggi.
“Kami berharap para guru besar ini terus memberikan dampak signifikan terhadap kualitas pendidikan dan kehidupan masyarakat. Inovasi dan penelitian yang mereka lakukan akan menjadi ujung tombak dalam memajukan bangsa,” tutup Suadi.