Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Program Studi Keperawatan FPOK UPI, yang terdiri dari tiga dosen, telah melakukan upaya nyata untuk mengatasi masalah stunting di kampung Adat Cireundeu, Kota Cimahi. Ketua tim, Septian Andriyani, bersama dengan Dr. Lisna Anisa Fitriana dan Dr. Afianti Sulastri, telah menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berfokus pada promosi kesehatan dan manajemen stunting.
Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi edukasi tentang kondisi stunting di Indonesia, terutama di Provinsi Jawa Barat, yang mengkhawatirkan. Menurut Septian Andriyani, berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2021, stunting telah menjadi masalah serius dengan prevalensi stunting pada balita mencapai 24,4%. Faktor-faktor penyebab stunting termasuk kurang gizi, kurangnya imunisasi, kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan, dan kurangnya akses ke layanan kesehatan seperti posyandu.
Ia juga menekankan bahwa stunting memiliki indikasi 3G, yaitu gagal tumbuh, gagal kembang, dan gagal metabolisme. Untuk mengatasi masalah ini, tim PKM melakukan screening pertumbuhan dengan penimbangan dan pengukuran tinggi badan pada balita, serta melakukan pre-test dan post-test untuk memantau perkembangan anak-anak tersebut. Mereka juga memberikan promosi kesehatan dan melakukan simulasi cara stimulasi perkembangan anak sesuai tahapan perkembangan.
Dr. Afianti Sulastri, salah satu anggota tim, memberikan materi tentang manajemen stunting, mencakup pencegahan dan penatalaksanaan stunting pada anak. Sementara itu, Septian Andriyani memberikan informasi tentang pemberian stimulasi pada anak sebagai langkah pencegahan stunting.
Kegiatan tim PKM ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret dalam mengatasi stunting di kampung Adat Cireundeu, Kota Cimahi, serta memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting.