Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si, menyampaikan penghargaan kepada para dosen yang berhasil meraih Matching Fund 2023, sebuah program dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Republik Indonesia. Program ini bertujuan mendorong kolaborasi dan sinergi antara perguruan tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
Dana sebesar 1 triliun rupiah dialokasikan untuk Matching Fund, menjadi nilai tambah bagi kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan mitra industri melalui platform Kedaireka. Unisma, yang setiap tahunnya memperoleh hibah tersebut, pada tahun 2023 berhasil membentuk tiga tim penelitian yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Nur Hidayati, MP.
Dalam penelitiannya, Prof. Nur Hidayati dari Fakultas Pertanian Unisma fokus pada pengembangan riset teknologi formulasi vermikompos menuju green economy dalam sistem produksi pertanian. Kolaborasi dilakukan dengan PT Nanotech Indonesia Global Tbk, mitra dari DUDI. Tujuan kegiatan ini adalah menghasilkan prototype vermikompos inovatif dengan menerapkan Nanoteknologi, yang diberi nama Nano-particle Enhanced Vermicompost (NEV).
“Inovasi kami berupa pupuk organik NEV telah dilakukan sejak 2015,” ungkap Prof. Nur Hidayati, seperti dilaporkan oleh malangposcomedia.id.
Produk vermikompos yang dihasilkan telah diuji coba pada skala greenhouse dan lapang di wilayah Malang, meningkatkan hasil dan mutu sayuran. Vermikompos ini juga berhasil meningkatkan kadar gula (o Brix) pada tanaman sayuran kubis-kubisan dan jagung manis. Meskipun dosis yang tinggi diperlukan, efeknya baru terlihat signifikan pada penanaman kedua. Oleh karena itu, pengembangan Vermikompos powder (Nano-vermikompos) diperlukan untuk mempercepat pelepasan hara dan meningkatkan efisiensi penggunaan hara.
Prof. Nur Hidayati menjelaskan bahwa kolaborasi dengan mitra yang memiliki keahlian dalam sintesis nanopartikel sangat penting untuk menguji produk prototype yang dihasilkan. Peran mahasiswa dalam membantu penerapan inovasi di perusahaan mitra juga diakui, memberikan mereka pengalaman industri dan data primer untuk tugas akhir.
Kegiatan ini memberikan dampak positif pada peningkatan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, dengan setiap program berkontribusi pada peningkatan bisnis mitra industri, pemanfaatan hasil inovasi oleh masyarakat dan industri, serta petani.