Universitas Muslim Indonesia (UMI) telah mengumumkan lima nama calon rektor yang akan diserahkan ke Pengurus Yayasan Wakaf UMI. Proses penjaringan calon rektor tersebut akan mengalami penyederhanaan. Salah satu calon yang menonjol adalah Profesor Zakir Sabara, seorang mantan Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI, yang dikenal sebagai dosen inovatif dan sosok yang peduli terhadap masalah sosial.
Profesor Zakir Sabara telah menunjukkan banyak terobosan selama menjabat sebagai dekan FTI UMI, dengan pencapaian paling fenomenal yaitu digitalisasi administrasi kampus, termasuk layanan administrasi berbasis elektronik dengan tanda tangan digital. Selain itu, beliau juga terkenal dekat dengan mahasiswa, terlibat dalam berbagai aspek kemahasiswaan.
Namun, yang membuat Profesor Zakir Sabara semakin mencuri perhatian adalah kepeduliannya terhadap masalah sosial. Ketika bencana alam melanda, beliau tidak hanya berbicara, tetapi juga turun tangan dalam menyalurkan bantuan untuk korban bencana. Zakir juga aktif dalam proses evakuasi dan pengungsian korban bencana.
Selain Profesor Zakir Sabara, Profesor Hattah Fattah, Wakil Rektor IV, juga menjadi salah satu calon yang berpeluang untuk menggantikan Profesor Basri Modding sebagai rektor. Beliau adalah seorang guru besar di bidang ilmu perikanan yang terkenal karena terobosannya dalam bidang kerja sama, memperluas jaringan industri, dan mempromosikan pengembangan perikanan di Sulsel. Terobosan beliau dalam budidaya udang windu melalui Hilirisasi Phronima Suppa berpotensi besar untuk mengembangkan industri baru dan mendongkrak perekonomian Indonesia.
Ketua Dewan Pengawas Yayasan Wakaf UMI, Profesor Masyur Ramly, menjelaskan bahwa meskipun proses pemilihan rektor akan disederhanakan, demokrasi tetap menjadi prinsip utama. Proses penjaringan calon rektor dimulai dari tingkat fakultas dan kemudian diturunkan ke senat. Pengurus yayasan memiliki kewenangan untuk menambah atau mengurangi bakal calon yang diajukan fakultas. Meskipun aturan resmi belum mengaturnya, harapannya adalah pada bulan November akan ada rektor definitif yang terpilih.
Dengan pengalaman dan kontribusi unik dari masing-masing calon, pemilihan rektor UMI menjadi salah satu momen penting dalam mengembangkan universitas ini ke arah yang lebih baik.