Dosen dan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro telah melaksanakan pendampingan dalam penggunaan media sosial untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) di Tembalang. Dalam konteks pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, dua dosen dan seorang mahasiswa S2 dari program Magister Ilmu Susastra telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Pendampingan ini merupakan pengembangan dari hasil riset yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa pada program Magister Ilmu Susastra, sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Oktiva Herry Chandra, salah satu peserta pengabdian dan juga seorang Dosen Sastra Inggris di Undip.
Selain Dr. Oktiva, peserta pengabdian lainnya adalah Dr. M. Suryadi, M.Hum, seorang Dosen pada program Magister Susastra, dan Andi Tentri Fauziyah Maulia, mahasiswa S2 Linguistik.
Kegiatan pendampingan dilakukan selama satu bulan di SLB Negeri Semarang, Tembalang, Semarang. Fokus pendampingan adalah meningkatkan kualitas pendidikan keterampilan yang didasarkan pada Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan yang Berkelanjutan. Kegiatan ini difokuskan pada pendidikan keterampilan berkualitas yang memberikan kesempatan belajar kepada siswa berkebutuhan khusus.
Pendampingan tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial sebagai teknologi digital yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran di kelas dan sebagai sumber informasi yang bermanfaat.
Dr. Suryadi menjelaskan bahwa salah satu aspek dari SDGs yang akan dikembangkan dalam pendampingan ini adalah aspek pendidikan berkualitas. Tujuan pendampingan ini adalah untuk memastikan pemerataan pendidikan yang berkualitas serta meningkatkan kesempatan belajar bagi semua orang, termasuk siswa berkebutuhan khusus.
Harapan dari kegiatan ini adalah memberdayakan sektor pendidikan melalui pemanfaatan media sosial sebagai upaya penguatan pendidikan yang berkelanjutan.
Menurut Dr. Suryadi, pendampingan ini memiliki rasional dan signifikansi yang kuat dalam penguatan pendidikan keterampilan yang berkelanjutan, dengan berfokus pada SDGs butir keempat. Pendampingan ini akan memberikan kontribusi keilmuan pada siswa berkebutuhan khusus di SLB Negeri Tembalang, Semarang. Diharapkan bahwa kegiatan ini akan berdampak pada peningkatan motivasi dan kualitas proses belajar mengajar, serta memberdayakan komponen pendidikan.
Dalam konteks yang sama, Andi Tentri menyatakan bahwa pendampingan masyarakat dilakukan melalui proses belajar mengajar di SLB Negeri Tembalang, Semarang, dengan fokus pada peningkatan kemampuan literasi dalam menggunakan media sosial untuk mendukung pendidikan keterampilan berkualitas berdasarkan SDGs, terutama butir keempat SDGs. Pendampingan ini juga memberikan kontribusi keilmuan pada siswa SLB Negeri Tembalang, Semarang, dan meningkatkan kemampuan literasi budaya lokal yang berhubungan dengan penggunaan media sosial.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, simulasi dan praktik literasi penggunaan media sosial dalam konteks pendidikan keterampilan diharapkan dapat meningkatkan karakter siswa dalam proses belajar mengajar. Pelatihan langsung dalam penggunaan media sosial dalam pembelajaran akan diprioritaskan, dengan penekanan pada pendidikan keterampilan yang berkelanjutan berdasarkan SDGs.