Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung (Babel) memberikan dukungan bagi Program Studi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter di Universitas Bangka Belitung (UBB) melalui pemberian beasiswa S2. Dukungan tersebut berupa sumberdaya manusia (SDM) atau tenaga pengajar, dimana Pemprov akan memberikan kuliah S2 di tiga perguruan tinggi negeri. Dalam kuota 10 orang yang dapat melanjutkan S2, terdiri dari 8 orang di Universitas Sriwijaya (UNSRI), 1 orang di Universitas Gadjah Mada (UGM), dan 1 orang di Universitas Indonesia (UI). Ada anggaran sebesar Rp600 juta per tahun yang disiapkan, dengan rata-rata satu orang mendapatkan Rp50 jutaan.
Kepala Biro Kesejahteran Rakyat (Kesra) Pemprov Babel Saimi menyatakan bahwa pemprov membuka lagi seleksi untuk beasiswa S2 tersebut untuk memenuhi kuota yang ada. Ada empat orang yang mendaftar, dan tiga orang yang lolos administrasi akan melanjutkan ke tahap wawancara. Seleksi tersebut melibatkan tim dari Universitas Bangka Belitung dan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung. Dokter yang mendapatkan beasiswa S2 tersebut harus mengabdi menjadi dosen di UBB. Kepala Biro Kesra Pemprov Babel menegaskan bahwa dokter yang diterima diwajibkan mengajar di UBB, dan mereka yang tidak sanggup dengan konsekuensi dan aturan yang ada dapat mengundurkan diri pada tahap awal seleksi.