Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya kembali memperkuat posisinya sebagai pusat kegiatan ilmiah dengan menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) bertema “Validasi dan Sosialisasi Rencana Peluncuran Sistem Pakar Kesehatan Mental Anak dengan Perbandingan Akurasi Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) Menggunakan Kombinasi Metode Forward Chaining dan Certainty Factor.” Acara ini berlangsung di PKMI Immanuel Bandar Lampung, Jumat (11/10/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian tesis magister yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM), Kemendikbudristek Tahun 2024. FGD tersebut dipimpin oleh Dr. Chairani, S.Kom., M.Eng., dosen Program Studi Teknik Informatika IIB Darmajaya. Diskusi ini juga dihadiri oleh berbagai pihak yang peduli terhadap kesehatan mental anak.
Dalam pemaparannya, Dr. Chairani menjelaskan bahwa perangkat lunak yang sedang dikembangkan bertujuan untuk membantu mendiagnosis masalah kesehatan mental anak dengan lebih efisien. “Perangkat ini menggabungkan akurasi dari Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) dengan metode forward chaining dan certainty factor untuk menghasilkan diagnosa yang lebih akurat,” ujarnya.
Thomas Ryantama, S.Kom., mahasiswa penerima beasiswa Program Magister Teknik Informatika yang juga anggota tim peneliti, menekankan pentingnya penggunaan kedua metode tersebut dalam meningkatkan keandalan perangkat. “Metode ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat berbasis fakta dan data. Kami berharap perangkat ini bisa menjadi alat bantu yang efektif dalam membantu anak-anak memahami dan mengatasi kondisi mental mereka,” katanya.
Penelitian ini turut melibatkan kolaborasi dengan Moch Johan Pratama, M.Psi., Psikolog dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung. Melalui diskusi interaktif, peserta FGD memberikan berbagai masukan yang akan digunakan untuk menyempurnakan perangkat lunak sebelum diimplementasikan di sekolah-sekolah.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Kepala SD Immanuel, Endah Larasati, S.Pd., Kepala SMP Immanuel, Aju Mulia Ruthaspati, S.H., dan Kepala SMA Immanuel, Markus Sampe Bangun, S.Pd. Selain itu, Promosi Kesehatan Rumah Sakit Immanuel, Elen Mariani, S.St., M.Kes, serta Pimpinan Perguruan Kristen Methodist Immanuel Bandar Lampung, Pdt. Eirene Marheni Laluba, S.Th., M.A., turut hadir memberikan dukungan.
Endah Larasati, S.Pd., Kepala SD Immanuel, menyampaikan apresiasinya terhadap penelitian ini. “Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk mendeteksi masalah kesehatan mental anak secara dini, sehingga penanganannya bisa lebih baik. Guru dan orang tua harus tanggap terhadap kondisi anak-anak mereka,” ujarnya.
Dengan meningkatnya perhatian terhadap kesehatan mental anak di Indonesia, langkah inovatif ini diharapkan mampu memberikan solusi teknologi yang tepat guna, tidak hanya dalam mendiagnosis masalah, tetapi juga memberikan rekomendasi penanganan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak di tanah air.