Site icon Berita Dosen

Dosen Universitas Almuslim dan Uniki Ikuti Pelatihan Data Science di India dengan Beasiswa

Sejumlah dosen dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim dan Universitas Kebangsaan Indonesia (Uniki) Bireuen, yaitu T.Rafli Abdilah, S.Sn., M.Sn., T Irfan Fajri, S.Kom., M.M.S.I., dan Mai Simahatie, S.E., M.M., telah terpilih untuk mengikuti pelatihan “Data Science dan Data Analytics” di Centre for Development of Advanced Computing (C-DAC) di India. Mereka mendapatkan kesempatan ini melalui beasiswa, dan keikutsertaan mereka adalah hasil dari kerjasama antara Pemerintah Aceh dengan India.

Pelatihan yang berlangsung selama 21 hari, mulai dari 22 November 2023 hingga 12 Desember 2023, diikuti oleh puluhan dosen dari 26 negara di seluruh dunia. Program ini merupakan bagian dari kerjasama antara India dan negara-negara Asia Pasifik (ITEC). Menurut T.Rafli Abdillah, salah satu peserta, beasiswa ini menjadi sarana peningkatan kompetensi dalam bidang Ilmu Komputer dan juga sebagai wujud keinginan untuk terus mengembangkan pemahaman tentang Data Science yang semakin penting di era digital saat ini.

Peserta intensif ini berharap untuk meningkatkan kapasitas keilmuan mereka melalui pembelajaran dari para ahli terkemuka di C-DAC, Mohali, India, yang dikenal memiliki keahlian di bidang teknologi Data Science dan Data Analytics.

Sebanyak 30 peserta dari 26 negara, termasuk Indonesia, Peru, Zimbabue, Irak, Kamerun, Afrika, Myanmar, Somalia, Ghana, Algeria, Kyrgyzstan, Maladewa, Ethiopia, dan beberapa negara lainnya, mengambil bagian dalam kegiatan ini. Tiga orang dosen dari Aceh, termasuk T.Rafli Abdillah, turut serta dalam angkatan ini.

Momen “Welcome Party” menjadi bagian dari agenda kerjasama antara India dan negara-negara Asia Pasifik (ITEC). Para peserta wajib menampilkan kebudayaan negara masing-masing dengan mengenakan pakaian khas tradisional daerah. Dalam acara tersebut, ketiga dosen asal Aceh memukau peserta dengan memakai pakaian adat Aceh dan menampilkan cuplikan gerakan tarian Aceh seperti tari saman dan ranub lampuan. Keunikan dan kecerahan warna pakaian tradisional Aceh berhasil mencuri perhatian peserta dari berbagai negara, membuat mereka menyukai busana tersebut, demikian diungkapkan oleh T.Rafli Abdillah. (ZK)

Exit mobile version