Makassar – Dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar didorong untuk aktif mengajukan proposal Program Riset Konsorsium Unggulan Berdampak (RIKUB) 2025. Dorongan ini disampaikan dalam kegiatan sosialisasi dan pendampingan penyusunan proposal yang digelar pada Senin, 14 Juli 2025, di Gedung Iqra Unismuh Makassar.
Dalam kegiatan tersebut, Prof. Apriana Toding selaku pemateri menegaskan pentingnya menyusun riset yang relevan dengan isu strategis nasional dan kebutuhan mitra. “Tanpa keterlibatan mitra yang aktif, hasil riset akan sulit berkelanjutan. Itu sebabnya pendekatan konsorsium sangat penting dalam skema ini,” jelasnya.
Selain skema RIKUB, forum juga menginformasikan pembukaan penerimaan proposal Program Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2025 oleh Direktorat Jenderal Riset. Dua skema utama yang ditawarkan adalah Pemberdayaan Berbasis Kewirausahaan (PBK) dan Pemberdayaan Berbasis Kewilayahan (PBW), yang mencakup:
- Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah (PM-UPUD)
- Pemberdayaan Desa Binaan (PDB)
- Pemberdayaan Wilayah (PW)
Seluruh proposal harus diajukan secara daring melalui laman BIMA paling lambat 31 Juli 2025 dan wajib mengikuti panduan terbaru serta disahkan oleh Ketua LPPM atau LPM masing-masing perguruan tinggi.
Ketua LPPM Unismuh Makassar mengimbau dosen untuk segera membentuk tim riset dan menyusun proposal sesuai skema yang diminati. Pendampingan teknis akan difokuskan pada kesesuaian arah riset dengan kebijakan nasional dan dampak sosial yang dihasilkan.
Pelatihan administratif dan teknis juga direncanakan secara berkelanjutan untuk memperkuat kesiapan dosen menghadapi seleksi hibah riset berskala nasional.