Dalam upaya untuk mendukung perkembangan ekonomi lokal dan memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri, Dosen Politeknik Negeri Malang (Polinema) menunjukkan kepedulian yang luar biasa dengan terjun langsung ke masyarakat. Kali ini, fokusnya adalah membantu pelaku usaha kerupuk singkong di Dusun Jambangan, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Dr. Dra. Nilawati Fiernaningsih, M.AB, Ketua Pengusul Pengabdian Kegiatan Masyarakat, menjelaskan bahwa langkah yang sangat positif dan strategis telah diambil. Dosen-dosen ini memberikan bantuan berupa mesin Mixing Double Attack kepada para pelaku usaha. Langkah ini diakui sebagai contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pendidikan dan industri dapat membawa perubahan positif dalam lingkungan ekonomi lokal.
Mesin Mixing Double Attack ini memiliki peran penting dalam meningkatkan kapasitas produksi kerupuk singkong yang selama ini masih terbatas. Tidak hanya memberikan bantuan mesin, namun para pelaku usaha juga diberikan pelatihan dalam manajemen pemasaran. Mereka diberikan pengetahuan tentang penggunaan Google Business untuk memperluas pasar dan meningkatkan jangkauan pelanggan.
Dosen yang terlibat dalam inisiatif ini, seperti Dr. Sugeng Hadi Susilo, M.T dari jurusan Teknik Mesin Polinema, serta Anna Widayani S.Pd, M.AB dari Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar, memiliki keyakinan bahwa pemasaran online menjadi tren yang harus diikuti. Namun, banyak pelaku usaha kecil yang masih belum memahami teknologi ini dengan baik.
Ini menjadi latar belakang untuk inisiasi Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat yang fokus pada manajemen usaha di industri olahan singkong. Kolaborasi antara berbagai program studi, seperti Teknik Mesin dan Manajemen Usaha, menjadi landasan kuat dalam mewujudkan inisiatif ini. Teknologi Mixing Double Attack yang diterapkan dalam proyek ini merupakan penerapan ilmu pengetahuan dari jurusan teknik mesin, yang dimulai dengan pemilihan peralatan yang tepat dan pemahaman mendalam tentang operasional peralatan tersebut.