Site icon Berita Dosen

Dosen IPB University Kembangkan Obat Herbal Pelangsing dari Asam Gelugur dan Kunci Pepet

Peneliti dan dosen dari IPB University kembali menciptakan produk inovatif melalui penelitian mereka, kali ini berupa produk herbal pelangsing tubuh yang berbahan dasar tanaman obat Asam Gelugur dan Kunci Pepet. Produk ini dikembangkan oleh tim dari Pusat Studi Biofarmaka (Trop BRC) IPB University, yang dipimpin oleh Prof Dyah Iswantini, dosen dari Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).


Prof Dyah menjelaskan bahwa produk ini terinspirasi dari kekhawatirannya terhadap fenomena obesitas, yang merupakan kondisi serius akibat penimbunan lemak berlebih dalam tubuh dan dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, kanker, dan gangguan kardiovaskular.
Ia menyoroti bahwa Kunci Pepet (Kaempferia angustifolia) telah lama digunakan sebagai obat herbal oleh masyarakat untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, termasuk masalah pencernaan dan meningkatkan vitalitas wanita pasca melahirkan. Sementara itu, Asam Gelugur (Garcinia atroviridis), yang banyak ditemukan di Sumatera Utara dan Aceh, juga dikenal efektif dalam mengatasi kegemukan.
Melalui penelitian yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Prof Dyah dan timnya berhasil membuktikan bahwa formula pelangsing berbasis Kunci Pepet dan Asam Gelugur mampu menurunkan bobot badan hewan percobaan sebesar 11,22% dalam waktu 12 hari. Pengujian ini dilakukan melalui metode in vitro dan in vivo menggunakan ekstrak tunggal serta kombinasi kedua tanaman.
Penelitian ini juga menemukan bahwa senyawa Flavokawain A, yang diisolasi dari rimpang Kunci Pepet, memiliki kemampuan untuk menghambat pembentukan jaringan lemak pada sel adiposit 3T3-L1. Senyawa ini telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai senyawa aktif bahan baku Kunci Pepet untuk antiobesitas.
Untuk meningkatkan status produk dari Obat Tradisional (OT) menjadi Obat Herbal Terstandar (OHT), Prof Dyah bersama timnya melakukan uji praklinik in vivo yang telah mendapatkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Praklinik (PPUPK) dari BPOM. Hasil uji menunjukkan bahwa setelah satu bulan, responden perempuan mengalami penurunan lingkar pinggang, sementara tes darah tidak menunjukkan perubahan signifikan pada parameter seperti kreatinin, ureum, glukosa, dan tekanan darah.
Produk herbal pelangsing hasil penelitian ini kini telah diproduksi oleh PT Indofarma Tbk dengan merek dagang Prolislim, membuka peluang baru dalam industri obat herbal yang aman dan efektif untuk mengatasi obesitas.

Exit mobile version