Pada Selasa (11/07), Dosen dari Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM) memberikan pelatihan peningkatan kemampuan pembuatan video edukasi untuk Bank Sampah Desa Truko Kendal menggunakan aplikasi CapCut. Kegiatan yang digelar di Balai Desa Truko ini berhasil menarik 15 peserta dari berbagai pihak, termasuk pengurus Desa, Bumdes, pengurus PKK, dan pengurus sampah Desa Truko Kendal.
Pelatihan tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk membantu pengelolaan sampah di Desa Truko, terutama dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara pengelolaan sampah agar bisa diolah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. Menurut Triajeng, salah satu dosen FTIK USM yang turut memberikan pelatihan, pengurus bank sampah di Desa Truko masih menghadapi kesulitan dalam menyampaikan informasi mengenai cara pengelolaan sampah secara efektif.
Dalam pelatihan ini, para pengelola bank sampah diberikan pengetahuan tentang cara membuat video edukasi yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat. Diharapkan, dengan video edukasi ini, masyarakat dapat lebih memahami jenis-jenis sampah rumah tangga dan bagaimana mengelolanya dengan benar.
Triajeng juga menambahkan pentingnya peran bank sampah dalam mengelola sampah di masyarakat. Bank sampah merupakan tempat di mana sampah rumah tangga dikumpulkan, dipilah, dan dijual kembali kepada pihak ketiga. Melalui bank sampah, sampah yang tadinya dianggap sebagai limbah dapat diolah menjadi barang bernilai ekonomis.
Namun, dalam pelaksanaannya, pengelola bank sampah di Desa Truko masih menghadapi kendala, khususnya dalam kemampuan membuat media edukasi yang kreatif. Mereka belum memiliki pengetahuan yang cukup untuk memanfaatkan beragam platform digital, salah satunya adalah video digital. Oleh karena itu, pelatihan ini fokus pada penggunaan aplikasi CapCut untuk pembuatan video edukasi mengenai bank sampah.
Triajeng berharap bahwa kegiatan ini dapat membantu pengelola bank sampah meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat konten edukatif sehingga masyarakat dapat lebih mudah memahami pentingnya pengelolaan sampah yang benar.