Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) dari Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR) mengadakan program edukasi di SMK Perminyakan Dumai baru-baru ini. Tim yang dipimpin oleh Novrianti ST MT, bersama anggota Doddy Yulianto ST MT, Ir Novia Rita ST MT, Teguh Sahibullah Fajri, dan Retno Agustrianingsih, bertujuan meningkatkan pemahaman siswa terhadap teknologi terkini dalam sektor industri migas.
Meningkatkan Kompetensi Siswa Teknik Produksi
Program ini menargetkan siswa SMK Perminyakan Dumai, khususnya jurusan Teknik Produksi, yang diharapkan menjadi tenaga profesional di sektor perminyakan. Fokus edukasi meliputi metode peningkatan laju alir produksi sumur dengan nilai permeabilitas rendah. Siswa juga dibekali dengan informasi terkini terkait penelitian dan teknologi stimulasi sumur, seperti acidizing dan hydraulic fracturing.
Novrianti menjelaskan beberapa penyebab utama penurunan laju alir produksi sumur minyak bumi, seperti kerusakan formasi (formation damage), penumpukan kerak (scale), dan penurunan permeabilitas. “Pemahaman tentang penyebab ini penting agar metode stimulasi sumur yang digunakan tepat dan efektif,” ujarnya.
Antusiasme Siswa dan Dukungan Sekolah
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari siswa dan guru SMK Perminyakan Dumai. Kepala Sekolah, Ir H Syufri, menyampaikan apresiasi atas program ini, yang dianggap mampu meningkatkan kompetensi siswa untuk bersaing di dunia kerja.
“Kami sangat berterima kasih kepada tim PKM atas ilmu dan pengalaman yang telah dibagikan. Kami berharap kerjasama ini terus berlanjut untuk mendukung pendidikan vokasi di sektor energi,” kata Syufri.
Wakil Kepala Sekolah, Dewi Febriana Purba ST, juga menilai bahwa program ini memberikan manfaat besar, terutama dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan industri migas yang semakin kompetitif.
Kolaborasi untuk Masa Depan Energi
Dengan adanya program seperti ini, UIR menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di bidang energi. Para siswa diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh untuk menghadapi kebutuhan industri migas masa depan.