PURWOKERTO – Di tengah maraknya ancaman siber seperti hoaks dan penipuan daring, Universitas Amikom Purwokerto mengambil inisiatif untuk membekali generasi muda dengan keterampilan digital yang esensial. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), tim dosen dan mahasiswa menyelenggarakan “Pelatihan Literasi Digital” yang menargetkan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Banyumas dan sekitarnya.
Kegiatan yang berlangsung di Universitas Amikom Purwokerto pada Sabtu, 9 Agustus 2025, ini diikuti oleh 28 siswa kelas XII dari 11 SMK yang berbeda. Pelatihan ini dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak akan kesadaran keamanan digital di kalangan remaja, yang merupakan pengguna internet paling aktif sekaligus paling rentan.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Agung Prasetyo, M.Kom., yang memimpin tim pengabdian bersama Arif Mu’amar Wahid, M.Kom dan Desta Olivia, menyatakan bahwa tujuan utama acara ini adalah untuk memberdayakan siswa agar tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pengguna yang cerdas dan kritis.
“Kami melihat ada kesenjangan antara kemampuan teknis siswa dengan kesadaran mereka akan risiko di dunia maya. Banyak yang mahir menggunakan aplikasi, tapi mudah terjebak hoaks atau modus penipuan,” ujar Agung Prasetyo. “Melalui pelatihan ini, kami ingin membekali mereka dengan ‘tameng’ digital, yaitu kemampuan untuk memverifikasi informasi, melindungi data pribadi, dan memahami etika berinteraksi di ruang siber.”
Selama pelatihan, peserta tidak hanya menerima materi secara pasif. Mereka diajak untuk terlibat aktif dalam diskusi dan menganalisis studi kasus nyata mengenai hoaks yang viral dan berbagai modus penipuan online. Metode interaktif ini terbukti sangat efektif, di mana para siswa antusias berbagi pengalaman dan belajar cara mengidentifikasi potensi bahaya.
Hasil evaluasi pasca-kegiatan menunjukkan dampak yang sangat positif. Tingkat pemahaman peserta mengenai praktik internet yang aman meningkat secara signifikan, dengan skor rata-rata naik dari 3,39 menjadi 4,29 (dari skala 5). Selain itu, para siswa memberikan penilaian sangat tinggi terhadap relevansi materi (4,50) dan efektivitas penyampaian oleh pembicara (4,32).
“Pelatihan ini membuka mata saya. Sebelumnya saya sering langsung percaya dengan berita yang di-share di grup WhatsApp. Sekarang saya jadi tahu cara mengecek kebenarannya dulu,” ungkap salah seorang peserta dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan.
Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi program edukasi serupa di masa mendatang. Tim PKM Universitas Amikom Purwokerto merekomendasikan agar pelatihan literasi digital menjadi agenda rutin di sekolah untuk secara berkelanjutan menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan positif bagi generasi muda.