Surabaya — Fenomena anak malas kembali ke sekolah setelah libur panjang menjadi tantangan tahunan bagi banyak orang tua dan guru. Menyikapi hal ini, Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Elmi Tri Yuliandari, memberikan panduan praktis untuk membantu anak-anak kembali semangat menjalani rutinitas sekolah.

Menurut Elmi, masa transisi dari libur ke tahun ajaran baru bisa menurunkan motivasi belajar siswa. Ia merujuk pada teori Hamzah B. Uno yang membedakan motivasi belajar menjadi dua: intrinsik, yang berasal dari dalam diri anak (seperti cita-cita dan kebutuhan belajar), serta ekstrinsik, yang dipengaruhi lingkungan, dukungan orang tua, dan suasana belajar.
Tips untuk Orang Tua:
- Pulihkan rutinitas secara bertahap. Mulai atur ulang pola tidur, makan, dan aktivitas anak beberapa hari sebelum masuk sekolah.
- Libatkan anak dalam persiapan sekolah. Ajak mereka menyiapkan buku, jadwal, dan seragam untuk menumbuhkan semangat.
- Berikan dukungan emosional. Ucapan semangat, pelukan, atau pesan kecil di kotak bekal bisa memberi efek besar pada psikologis anak.
Tips untuk Guru:
- Ciptakan suasana kelas yang hangat. Gunakan permainan, cerita liburan, dan aktivitas ringan di hari pertama.
- Hindari beban pelajaran berat. Beri waktu siswa untuk beradaptasi melalui pengulangan materi ringan.
- Bangun atmosfer positif. Dekorasi kelas dan musik ceria bisa membantu mencairkan suasana.
- Libatkan orang tua. Guru perlu berkomunikasi secara aktif dengan orang tua terkait proses adaptasi anak.
“Dukungan dari rumah dan sekolah harus berjalan beriringan. Dengan pendekatan yang tepat, anak akan kembali ke sekolah dengan semangat dan percaya diri,” ujar Elmi.